Kawasan Kumuh Gresik Kota Lama Direvitalisasi jadi Ikon Baru Wisata Heritage

Kawasan Kumuh Gresik Kota Lama Direvitalisasi jadi Ikon Baru Wisata Heritage

Kawasan Gresik Kota Lama (GKL) di Jawa Timur bakal direvitalisasi, dilakukan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya terus melakukan penataan kawasan kumuh guna mencapai target 0% kawasan kumuh, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Salah satunya adalah kawasan Gresik Kota Lama (GKL) di Jawa Timur yang dilakukan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program KOTAKU merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemda dalam mendorong dan memberdayakan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.

"Penataan kawasan kumuh seperti ini bukan hanya dilakukan pada permukiman di bantaran sungai, namun juga di tempat lain seperti permukiman di dekat tempat pembuangan sampah ataupun kampung padat penduduk di perkotaan," kata Menteri Basuki.

Penataan Kawasan GKL dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Ditjen Cipta Karya dengan anggaran Rp38,3 miliar. Penataan ini dimulai pada Desember 2021 dan ditargetkan rampung pada Agustus 2022.

Penataan Kawasan GKL ini meliputi Kampung Arab, Kampung Kolonial dan Kampung Pecinan. Konsep penataan Kawasan Kampung Arab diharapkan bisa mendorong pengembangan wisata religi yang menjadi satu kesatuan dengan Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim. Selain itu terdapat kawasan Kampung Kolonial yang akan menjadi satu kesatuan dan terintegrasi dengan Kampung Kemasan dan Kampung Arab serta Kampung Pecinan.

Adapun lingkup penataan meliputi pekerjaan drainase kota, pekerjaan tanah, perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen, perkerasan beraspal, struktur, pengembalian kondisi dan pekerjaan minor serta sumur bor.

Kepala BPPW Jawa Timur Muhammad Reva mengatakan selain mengubah wajah kawasan heritage Gresik menjadi salah satu ikon wisata Kota gresik, penataan ini juga bertujuan mengurangi genangan air di Kecamatan Gresik.

Hasan, tokoh masyarakat di sekitar Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim mengatakan senang atas penataan yang dilakukan Kementerian PUPR ini. “Kami sangat mendukung penataan kawasan Heritage Gresik ini, karena membuat lingkungan kawasan religi Makam Malik Ibrahim lebih bersih, indah dipandang dan tentunya tambah nyaman bagi para peziarah atau yang berwisata religi di Gresik ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Menengok 3 TPA Sampah Ramah Lingkungan di Jawa Timur

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gresik telah menyelesaikan revitalisasi Kawasan Kampung Pecinan dengan ornamen khas Tionghoa seperti penerangan jalan umum (PJU) dengan ornamen naga. [*/isr]

Baca Juga

Penggiat Wisata Heritage : Pelestarian Cagar Budaya Perlu Komitmen 
Penggiat Wisata Heritage : Pelestarian Cagar Budaya Perlu Komitmen 
Bangunan Cagar Budaya di Padang Terus Berkurang, Ini Penyebabnya 
Bangunan Cagar Budaya di Padang Terus Berkurang, Ini Penyebabnya 
Kebakaran GPK Sawahlunto, Kurangnya Mitigasi Resiko Kebencanaan Terhadap Warisan Dunia 
Kebakaran GPK Sawahlunto, Kurangnya Mitigasi Resiko Kebencanaan Terhadap Warisan Dunia 
Berita Tanah Datar hari ini dan berita Sumbar hari ini: Bantuan WC untuk 133 KK di Jorong Dani Nagari Padang Ganting.
Masuk Kawasan Kumuh, 133 KK di Jorong Dani Nagari Padang Ganting Dapat Bantuan WC
Ini Rekomendasi Hotel di Padang yang Memiliki Tempat Salat Bersih dan Nyaman
Ini Rekomendasi Hotel di Padang yang Memiliki Tempat Salat Bersih dan Nyaman
Diskon Gila-Gilaan Tiket Garuda selama GOTF 2023, Jakarta – Padang PP Cuma Segini
Diskon Gila-Gilaan Tiket Garuda selama GOTF 2023, Jakarta – Padang PP Cuma Segini