Jubir Covid-19 Tegaskan New Normal Bukan Euforia Kebebasan, Risiko Justru Makin Besar

Kasus Baru Covid-19 Indonesia

uru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan, tatanan kehidupan baru atau New Normal bukan berarti kita terbebas dari virus Corona atau Covid-19.

Pemerintah memang telah memberikan izin penerapan new normal di sejumlah wilayah di Indonesia. Namun, menurutnya, keputusan tersebut jangan sampai disalahartikan.

"Ini bukan euforia yang diekspresikan dengan merasa bebas, bebas untuk melakukan apapun, bertindak apapun, siapapun dengan abaikan protokol kesehatan, dengan abaikan kebiasaan baru yang harus dibentuk," ujar Yurianto saat konferensi pers di Gedung BNPB, Selasa (2/6/2020).

Yurianto juga menegaskan, penerapan new normal justru memiliki risiko yang semakin besar terhadap penularan Covid-19.

Untuk itu, dia mengingatkan, saat new normal diterapkan, pergerakan orang tua  yang punya penyakit bawaan dan balita harus tetap dibatasi.

Yuri menyebut, keluarga memiliki peran penting dalam memutus penyebaran Covid-19 terutama saat kebijakan new normal diterapkan.

"Kami minta para keluarga betul-betul melindungi anggota keluarganya," kata dia.

Baca juga: BPS: 19,05 Persen Penduduk Telah Mengisi Sensus Online

Menurutnya, adaptasi kebiasaan baru ini mutlak harus dijalankan. Basis perubahan ini tentunya pada edukasi yang terus menerus dilakukan oleh keluarga.

"Oleh karena itu, kita sangat berharap peran keluarga dalam adaptasi perubahan baru sesuatu yang harus dilakukan bersama," ujar dia.

Yurianto mengingatkan masyarakat untuk mematuhi pedoman new normal yang disusun oleh pemerintah. Tujuannya mencegah munculnya kasus konfirmasi positif Covid-19 baru.

"Anak-anak kita termasuk rentan dengan penyakit ini, mungkin dia seharian nggak keluar rumah, seharian di rumah tapi orangtua atau saudaranya dewasa yang aktif berada di luar bisa saja tak menyadari bawa penyakit ke rumah," katanya.

"Oleh karena itu beberapa anjuran yang kita saksikan bersama hendaklah jadi pegangan kita agar tak terjadi penularan," tambah Yurianto. [*/try]


Berita ini sebelumnya dimuat Liputan6.com jaringan Padangkita.com dengan judul: Jubir Covid-19: New Normal Bukan Euforia untuk Bebas Melakukan Apapun


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Padang, Padangkita.com - Capaian Vaksinasi Covid-19 di Kota Padang hingga awal 2022 sudah mendekati angka 80 persen, yaitu 79 persen.
Capaian Vaksinasi Tembus 79 Persen, Hendri Septa Sebut Kegiatan Masyarakat di Padang Sudah Mulai Normal
Painan, Padangkita.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Nagari Rawang Gunung Malelo, Kecamatan Sutera, Pessel kini tembus 80 persen.
Berkat Door to Door, Capaian Vaksinasi di Nagari Rawang Gunung Malelo Kini Tembus 80 Persen
Painan, Padangkita.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) masih jauh dari target.
Capaian Vaksinasi Covid-19 di Pessel Kini Masih 57,5 Persen
Padang, Padangkita.com - Dinkes Kota Padang akan mensurvei sejumlah sekolah untuk memastikan keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Dinkes Padang Akan Survei Sejumlah Sekolah untuk Pastikan Keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka
Pariaman, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman telah merilis nama-nama warga yang belum divaksin sama sekali hingga saat ini.
Rilis Nama Warga yang Belum Divaksin, Wako Genius Umar Minta Camat Telusuri hingga ke Desa dan Dusun