Padang, Padangkita.com - Ustaz muda asal Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar) Arrazy Hasyim cenderung membela Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terkait pernyataan membandingkan pengeras suara azan dan gonggongan anjing.
Menurut Arrazy, pernyataan Yaqut harus dilihat dalam konteks ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan kebangsaan.
"Beliau maksudnya menjaga ukhuwah wathaniyah. Cuma bahasa yang dipilih mungkin kurang pas, sehingga menyinggung sebagian ukhuwah Islamiyah," kata Arrazy dalam sebuah ceramah sebagaimana diunggah oleh akun @santriaswajanu di TIkTok, Selasa (1/3/2022).
Penelusuran Padangkita.com, ceramah itu berlangsung beberapa waktu lalu di Cafe Rumi, Jakarta pada Minggu (27/02/2022).
Arrazy mengakui Yaqut kurang pas dalam pemilihan kata-kata. Hal tersebut, lanjut dia, dapat dimaklumi jika melihat latar belakang pendidikannya di pesantren.
"Maklum, orang di pesantren itu biasa ngomong goblok, gojlok, gonggong, itu biasa mereka ngomong itu sebagai canda-candaan. Apalagi beliau punya komunitas yang emang orangnya seperti itu," jelasnya.
Meski demikian, Arrazy memiliki pendapat sendiri terkait aturan toa atau pengeras suara azan.
"Seharusnya, ini hemat saya, didata. Di negeri mayoritas, tidak masalah toa. Silakan disepakati. Seharusnya begitu saja, dicari jalan tengah," kata dia.
Terkait polemik yang muncul atas pernyataan Menag Yaqut, Arrazy menduga ada upaya dari kelompok tertentu untuk menghancurkan ulama-ulama NU.
"Ini sedang ada upaya menghancurkan ulama ahlussunnah wal jamaah yang mempunyai organisasi Nahdliyin, dari kemarin-kemarin, karena NU sebelumnya pernah secara langsung dan tidak langsung berpolitik," tuturnya. [den/pkt]