Bahasa Minang memang tidak memiliki warna biru, namun memiliki kata ijau langik sebagai padanan. Disebut ijau langik karena mengacu pada warna biru langit.
Warna kuning dan turunannya
Warna kuning di dalam bahasa Minang disebut dengan kuniang. Untuk variasi warna turunannya terdiri dari kuniang kunik (kunyit), kuniang sipadeh (jahe), kuniang cirik (berak), kuning lansek (langsat), kuning talua (telur), kuniang ameh (emas), kuniang aie (air) untuk warna air yang keruh, dan kuning gadiang (gading).
Warna putih dan turunannya
Warna putih di dalam bahasa Minang disebut dengan putiah. Untuk variasi warna turunannya terdiri dari putiah aia (air) untuk menyebut warna yang jernih atau bening, putiah tapai, putiah kapeh (kapas), dan putiah susu.
Warna hitam dan turunannya
Warna hitam di dalam bahasa Minang disebut dengan itam. Untuk variasi warna turunannya terdiri dari itam paket (pekat), itam kuali, dan itam karak anguih (kerak yang sudah hangus) untuk warna hitam untuk menyebut warna yang sangat hitam.
Warna coklat dan turunannya
Warna coklat di dalam bahasa Minang disebut dengan coklat. Untuk variasi warna turunannya terdiri dari coklat tuo (tua), coklat mudo (muda), dan coklat susu.
Baca juga: Fakta Seputar Chairil Anwar, Binatang Jalang yang Telah Milik Publik
Warna abu-abu dan turunannya
Warna abu-abu di dalam bahasa Minang disebut dengan kalabu. Untuk variasi warna turunannya terdiri dari kalabu asok (asap) untuk abu-abu yang tidak kentara, abu-abu cigak (kerak), dan kalabu cik anjiang (kotoran anjing) untuk abu-abu yang lebih pekat. [pkt]