Hasil Panen 1.500 Hektare Sawit Warga di Pasaman Sulit Diangkut karena Ketiadaan Jembatan

Berita Pasaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Masyarakat Jorong Binjai mengeluhkan sulitnya akses untuk mengangkut hasil perkebunan.

Wabup Pasaman, Sabar AS didampingi Wali Nagari Binjai, Gustiar saat meninjau akses jalan perkebunan masyarakat yang terkendala akibat tidak adanya jembatan. [Foto: Romi/Padangkita.com]

Berita Pasaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Masyarakat Jorong Binjai mengeluhkan sulitnya akses untuk mengangkut hasil perkebunan.

Lubuk Sikaping, Padangkita.com - Masyarakat Jorong Binjai, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman mengeluhkan sulitnya akses untuk mengangkut hasil perkebunan ke perkampungan.

Sebab utamanya, tidak ada jembatan yang menghubungkan daerah perkebunan ke perkampungan. Saat ini masyarakat harus menggunakan ponton untuk menyeberangkan hasil perkebunan mereka.

Seperti halnya dituturkan Sarial, warga setempat, dirinya harus mengeluarkan biaya sebesar Rp400 per kilogram untuk mengangkut tandan buah segar (TBS) sawit.

"Misalnya dalam satu kali panen kita dapat tiga ton, maka untuk upah lansiran (angkutan) sebesar Rp1,2 juta. Tentu hal ini sangat memberatkan kami selaku petani," ucapnya kepada Padangkita.com saat kunjungan Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS ke lokasi tersebut, Minggu (4/4/2021) siang.

Ia menyampaikan, di daerah itu kebun masyarakat cukup luas, mencapai 1.500 hektare dengan jumlah panen setiap hari sekitar 10 ton.

"Kita berharap pemerintah daerah bisa segera memberikan solusi terkait kendala yang kami hadapi saat ini. Selain tingginya upah, risiko yang kami hadapi juga lumayan tinggi, apalagi ketika sungai membesar," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Nagari Binjai Gustiar mengatakan telah berusaha mencarikan solusi untuk jembatan. Namun, lanjut dia, keuangan nagari belum bisa memenuhi kebutuh infratstruktur transportasi tersebut.

"Tahun ini anggaran nagari yang tersedia Rp287 juta dan ditambah nanti pada anggaran perubahan sebesar Rp100 juta, sehingga total Rp387 juta. Sementara kebutuhan anggaran untuk keseluruhan sebesar Rp700 juta lebih. Itu artinya kita sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Pasaman Sabar AS mengatakan akan mengoordinasi pembangunan jembatan tersebut.

"Kita melihat, selain perkebunan di sini juga bisa dikembangkan sektor pariwisata seperti arung jeram. Tentu hal ini akan kita pikirkan bagaimana agar bisa dikelola dengan maksimal dan kendala yang tengah dihadapi saat ini dapat kita carikan jalan keluarnya," ujarnya.

Menurutnya, potensi wisata yang ada di Kabupaten Pasaman ini akan terus dikembangkan supaya bernilai manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Pengakuan Oknum Wali Nagari di Pasaman yang Video Mesumnya Beredar Luas, Usai Video Call Lalu Diperas

"Kami saat ini bersama-sama dengan Bapak Bupati terus mendongkrak agar potensi yang ada di setiap daerah bisa dikembangkan. Tujuannya, agar setiap daerah punya sumber ekonomi yang bisa menyejahterakan masyarakat," pungkasnya. [pkt]


Baca berita Pasaman hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Universitas Andalas Kembangkan Sensor Kematangan Buah Sawit
Universitas Andalas Kembangkan Sensor Kematangan Buah Sawit
Dua Ternak Milik Warga di Pasaman Diserang Harimau Sumatra 
Dua Ternak Milik Warga di Pasaman Diserang Harimau Sumatra 
Warga Pasaman Resah dengan Kemunculan Harimau Sumatra, Ini Tindakan BKSDA Sumbar 
Warga Pasaman Resah dengan Kemunculan Harimau Sumatra, Ini Tindakan BKSDA Sumbar 
BKSDA Sumbar : Kematian Harimau di Pasaman Akibat Jeratan Babi Merupakan Catatan Buruk 
BKSDA Sumbar : Kematian Harimau di Pasaman Akibat Jeratan Babi Merupakan Catatan Buruk 
Awali Safari Ramadan 2023, Wagub Sumbar Berkunjung ke Pasaman
Awali Safari Ramadan 2023, Wagub Sumbar Berkunjung ke Pasaman
Emir Hotel Hadir di Pasaman, Wagub Audy Minta Planetarium Dibangun Sungguh-sungguh
Emir Hotel Hadir di Pasaman, Wagub Audy Minta Planetarium Dibangun Sungguh-sungguh