Universitas Andalas Kembangkan Sensor Kematangan Buah Sawit

Padang, Padangkita.com - Universitas Andalas (Unand) mengembangkan sensor kematangan buah sawit yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengelolaan buah sawit.

Dosen Unand, Dr. Eng. Muhammad Makky, mengatakan inovasi ini dimulai dari hasil risetnya saat menempuh Pendidikan S2 di Institut Pertanian Bogor tahun 2002 lalu.

Makky yang juga menjabat sebagai Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Unand menyampaikan bahwa Unand telah bekerja sama dengan Perusahaan Swasta sebagai bagian dari hilirisasi riset yang dikembangkan oleh Dosen dan Mahasiswa Unand.

"Sensor ini dapat membantu petani dalam menentukan tingkat kematangan buah sawit lebih akurat dan tepat waktu sehingga dapat mengoptimalkan waktu panen dan pengolahannya," kata Makky pada Jumat (6/10/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan sensor ini juga telah dilakukan uji coba untuk melihat kinerjanya dalam pengelolaan buah sawit.

"Hasil uji coba ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan lebih lanjut dan peningkatan kualitas sensor sawit Unand," ujarnya.

Makky mengungkapkan keunggulan sensor ini terletak pada kemampuannya untuk mengetahui kapan sawit matang hingga posisi tanamnya.

"Hal ini menjadikan sensor sawit sebagai solusi yang efektif dalam pengelolaan kebun sawit," sambung dosen Fakultas Teknologi Pertanian ini.

Menurutnya, ini merupakan hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Unand dengan memanfaatkan pengembangan teknologi sehingga menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dikatakannya, selain digunakan dalam pengelolaan buah sawit, sensor ini juga dapat menjadi solusi bagi petani dalam menentukan harga jual yang lebih baik.

"Dengan mengetahui tingkat kematangan buah sawit secara akurat, petani dapat menentukan harga jual yang sesuai dengan kondisi pasar," ujar Alumnus S3 Asian Institute of Technology Thailand ini.

Cara kerja sensor ini menggunakan teknologi canggih untuk mendeteksi tingkat kematangan sawit.

Sensor ini dapat mengukur parameter seperti suhu, kelembaban, rendemen minyak, dan tingkat keasaman pada buah sawit yang juga dilengkapi dengan algoritma kecerdasan buatan untuk menganalisis data yang diperoleh dari pengukuran.

Algoritma ini akan memberikan hasil yang akurat dan dapat dipercaya dalam menentukan tingkat kematangan buah sawit.

Petani atau pengguna sensor buah sawit dapat mengakses hasil pengukuran melalui aplikasi yang terhubung dengan internet.

Sensor sawit ini juga dapat memantau kondisi kebun sawit secara keseluruhan serta merekomendasi waktu panen yang tepat.

Baca Juga: Tim Mahasiswa FKG Unand Raih Meadil Emas di Wintex 2023, Ini Inovasi yang Dikembangkan

"Sensor sawit versi ke-4 ini dapat dihubungkan dengan smartphone. Perangkat handphone akan menunjukkan tingkat kematangan sawit, traceability, hingga kapan sawit siap panen," kata Makky. [*/hdp]

Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Universitas Andalas Perkuat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik Menuju Zona Integritas
Universitas Andalas Perkuat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik Menuju Zona Integritas
Potensi Cabai Rawit sebagai Obat Nyeri Asam Urat
Potensi Cabai Rawit sebagai Obat Nyeri Asam Urat
UNAND Gelar Workshop Pemantapan Pengisian Risk Register untuk Perkuat Manajemen Risiko
UNAND Gelar Workshop Pemantapan Pengisian Risk Register untuk Perkuat Manajemen Risiko
Rektor UNAND Lantik Dekan FEB dan FKM Baru, Titipkan Tiga Tugas Besar
Rektor UNAND Lantik Dekan FEB dan FKM Baru, Titipkan Tiga Tugas Besar
OJK dan Unand Jalin Kerjasama Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa
OJK dan Unand Jalin Kerjasama Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa
Unand Wisuda 1.184 Lulusan, Rektor: Siap Hadapi Tantangan AI, Metaverse, dan IoT
Unand Wisuda 1.184 Lulusan, Rektor: Siap Hadapi Tantangan AI, Metaverse, dan IoT