Jakarta, Padangkita.com – Presenter Feni Rose mengundang H. Faisal ke podcast-nya. Dalam salah satu sesi menjawab pertanyaan Feni Rose, H. Faisal yang didampingi istrinya, menjelaskan tentang kondisi pedagang di Pasar Tanah Abang.
H. Faisal adalah ayah dari Febri Ardiansyah atau Bibi, suami Vanessa Angel. H. Faisal sering tampil di media, sejak Bibi dan Vanessa meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Ia selalu menjadi sumber berita menyangkut cucunya, Gala Sky, anak pasangan Bibi dan Vanessa.
H. Faisal dan istrinya berasal dari Sungai Naniang, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota. Ia adalah pedagang grosir bahan tekstil di Pasar Tanah Abang.
“Pernah tertipu selama berdagang?” tanya Feni Rose.
“Oh sering, sering, sampai sekarang. Banyak sekali,” jawab H. Faisal.
“Rugi berapa?” tanya Feni Rose lagi.
“Nilainya gak tanggung-tanggung,” ujar H Faisal.
“Situasi yang membawa ke arah situ, karena Covid-19. Jadi, kami di tanah Abang berdagang. Saya (pedagang) grosir. Jadi, orang grosir di Tanah Abang itu sistemnya, dijual, 2 bulan 3 bulan baru bayar. Selesai diolah, jadi baju, dijualnya, baru dibayar sama kita. Tahu-tahunya Covid-19 datang. Macet semua,” ungkap H. Faisal.
“Jadi di situlah kondisi kami, yang orang-orang grosir. Namun, sebagian yang modalnya besar tidak merasakan kerugian seperti itu. Kalau saya sangat merasakan, karena saya tidak segeda-gede orang itu,” ujarnya.
“Tapi Alhamdulillah, Tuhan masih memberi peluang, masih bisa bergerak sampai saat ini,” imbuhnya.
H. Faisal menyebutkan, langganan dia atau yang biasa membeli barang kepada dia sekitar 60 persen tutup (usahanya). Bahkan, kata dia, Thamrin City yang biasanya penuh, sekarang paling orang berdagang hanya 30 persen. Selebihnya tutup.
Begitu juga, kata H. Faisal di Pasar Tanah Abang, selama Covid-19 pedagang tekstil menderita. Omzet pedagang di Pasar Tanah Abang diperkirakan H. Faisal, turun hingga 70 persen.
Sempat membaik sebelum PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), lalu datang PPKM sepi lagi.
“Sekarang ada virus (varian) baru (Omicron) mulai lagi terasa (dampaknya). Sepi lagi. Karena orang daerah tidak bisa ke sini. Kita kan mengharapkan orang daerah,” ujar H. Faisal.
Sebelum Covid-19, lanjut H. Faisal, bisnis di Tanah Abang sangat bagus.
“Andaikan (tidak ada Covid-19), waah, kalau orang Padang, Sumatra Barat, mungkin susah, macet (mobil) mungkin ke Padang. Bukan memperlihatkan kebanggaan, tetapi memperlihatkan benar-benar ‘panen’ sebelum Covid-19. Artinya dagang itu bagus. Situasi itu kondusif, tapi itu sebelum Covid-19. Begitu datang Covid-19 turun drastis,” ujarnya.
Mayoritas pedagang di Pasar Tanah Abang termasuk juga Thamrin City dan sekitarnya, memang berasal dari Sumbar atau umumnya disebut sebagai orang Padang.
Baca juga: Wagub Sumbar Audy Apresiasi Keinginan Pedagang Minang Tanah Abang Besarkan Bank Nagari
Bahkan, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy pernah menyebut, sekitar 70-80 persen pedagang di kawasan perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara itu berasal dari Ranah Minang. [*/pkt]