Padangkita.com - Selain di pulau Jawa, kegiatan dalam menyambut tahun baru Islam yang lebih dikenal Grebeg Soero juga dilaksanakan di Sawahlunto.
Festival ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan memantapkan kota ini sebagai kota multietnis.
Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf mengatakan Festival Muharram dan Grebeg Soero ini merupakan kegiatan ke-7 yang kembali digelar di Kota Sawahlunto.
"Acara yang digelar dalam rangka menyambut 1 Muharram sebagai Tahun Baru Islam," katanya kepada wartawan, Kamis (21/09/2017).
Selain itu menurutnya, Festival Muharram dan Grebeg Soero di Sawahlunto ini merupakan bukti baiknya perkembangan etnis Jawa di Sawahlunto.
"Sawahlunto adalah daerah yang masyarakatnya multietnis, ada Minang, Jawa, Batak, Sunda, Cina dan lain-lain. Semuanya hidup berdampingan dan bersahaja. Pemerintah Kota Sawahlunto memberi ruang untuk seluruh etnis melestarikan dan mengembangkan budayanya," jelasnya.
Ali menjelaskan Grebeg soero merupakan budaya Jawa yang melambangkan rasa suka cita dan rasa syukur masyarakat akan nikmat dan rezeki yang diberikan Allah dan untuk di Sumatera Barat, hanya ada di Sawahlunto.
"Ini spesial karena di Sumbar hanya ada di Sawahlunto," tambahnya.
Dalam karnaval ini juga diarak Gunungan Buah dan Gunungan Apem sebagai lambang rasa syukur akan segala rahmat Allah SWT.
Iven yang sarat budaya Jawa ini berpuncak pada pembagian Gunungan Buah dan Gunungan Apem kepada warga masyarakat Kota Sawahlunto yang melambangkan rasa suka cita dan rasa syukur kepada Allah.
Acara berlangsung tertib dan hangat yang ditandai dengan tumpah ruahnya masyarakat di Lapangan Segitiga.
Budaya (culture) sebagai potensi utama dalam pariwisata merupakan magnet besar bagi wisatawan untuk melirik di samping alam (nature) dan buatan (handmade). Dan Sawahlunto paham sekali akan hal tersebut dengan tetap melaksanakan iven-iven yang sarat budaya secara rutin dan berkala.