Gara-gara Ketiadaan Oksigen, Keluarga Pasien Covid-19 Cekcok dengan Pihak Rumah Sakit di Solok

Gara-gara Ketiadaan Oksigen, Keluarga Pasien Covid-19 Cekcok dengan Pihak Rumah Sakit di Solok

Loket pelayanan administrasi RSUD M Natsir Solok. [Foto: Ist.]

Padang, Padangkita.com – Keluarga pasien Covid-19 dan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Natsir Solok terlibat cekcok mulut. Gara-garanya, pihak rumah sakit menolak menerima pasien karena ketiadaan oksigen medis.

Riki, 35 tahun, anak pasien Covid-19 mengaku mendapatkan penolakan pihak RSUD saat membawa orang tuanya untuk mendapat perawatan. Kata dia, peristiwa itu terjadi Rabu (11/8/2021) siang tadi.

Ia mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat orang tuanya mengalami sesak nafas saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Apalagi, kata dia, saat saturasi oksigen orang tuanya sudah di angka 60.

“Orang tua kami mengalami itu Sekitar pukul 13.30 WIB. Kami pihak keluarga membawa beliau ke RSUD M Natsir untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif,” ujarnya kepada Padangkita.com Rabu (12/8/2021 malam.

Riki melanjutkan, saat sampai di UGD RSUD tersebut, ia dan orang tuanya mendapatkan penolakan dengan alasan oksigen di rumah sakit tersebut sedang kosong. Pihaknya juga menawarkan untuk mencarikan oksigen namun juga ditolak oleh pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit, lanjut dia, menyarankan agar orang tuanya dirujuk ke Kota Padang.

“Kami pihak keluarga menyetujuinya. Setelah kami mendapat konfirmasi dari salah satu rumah sakit di Kota Padang, kami menanyakan ambulans untuk rujukan ke Padang,” kata Riki.

“Tapi pihak rumah sakit hanya menjawab tidak bisa karena harus melalui prosedur dan paling cepat besok pagi baru ada ambulansnya. Kemudian petugas menyarankan segera membawa pasien dengan menggunakan mobil pribadi,” ulasnya.

“Ketika kami meminta petugas untuk mendampingi kami dalam perjalanan ke Padang karena pasien harus menggunakan oksigen dan lagi-lagi petugas tidak bersedia mendampingi pasien dan tidak ada memberikan surat rujukan pasien,” sambungnya.

Riki menyebutkan, dia sempat marah dengan perlakuan pihak rumah sakit terhadap orang tuanya yang saat itu perlu penanganan cepat. Sehingga sempat terjadi cekcok mulut. Ia kesal dengan sistem rumah sakit yang sangat berbelit-belit dan terkesan lamban.

“Saya sangat kesal saat petugas menjawab ‘rumah sakit banyak di Padang’. Saya tinggal di Padang, saya tahu itu. Tapi yang saya inginkan itu bagaimana membawa orang tua kami ke Padang,” terangnya.

Ia bersama keluarganya pun akhirnya membawa orang tuanya dengan mobil pribadi menuju Kota Padang.

“Saat ini, orang tua kami sudah dirawat di Rumah Sakit Umum BMC Padang,” ucapnya.

Halaman:

Baca Juga

Dua Jembatan akan Dibangun di Aie Dingin, Gubernur Mahyeldi Tinjau Lokasi
Dua Jembatan akan Dibangun di Aie Dingin, Gubernur Mahyeldi Tinjau Lokasi
Banjir Bandang di Surian Solok, Andre Rosiade Bantu Rp50 Juta Buka Dapur Umum
Banjir Bandang di Surian Solok, Andre Rosiade Bantu Rp50 Juta Buka Dapur Umum
Gubernur Sumbar Minta Masyarakat Sukseskan Aksi Bergizi di Sekolah untuk Lahirkan SDM Unggul
Gubernur Sumbar Minta Masyarakat Sukseskan Aksi Bergizi di Sekolah untuk Lahirkan SDM Unggul
Terima Hibah Tanah 2 Hektare, Gubernur Sumbar akan Bangun SMAN 3 Gunung Talang Tahun 2024
Terima Hibah Tanah 2 Hektare, Gubernur Sumbar akan Bangun SMAN 3 Gunung Talang Tahun 2024
Bantu Penanganan Stunting, PT Semen Padang Terima Penghargaan dari Bupati Solok
Bantu Penanganan Stunting, PT Semen Padang Terima Penghargaan dari Bupati Solok
Jaga Ketahanan Pangan, AQUA Solok Dorong Warga Kembangkan Pertanian Organik
Jaga Ketahanan Pangan, AQUA Solok Dorong Warga Kembangkan Pertanian Organik