Padang, Padangkita.com - Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan tiga provinsi, yaitu Sumatra Barat (Sumbar), Jambi dan Bengkulu mengalami erupsi, Sabtu (17/10/2020) sekitar pukul 04.00 WIB. Akibat erupsi tersebut, gunung itu menyemburkan abu vulkanik setinggi 800 meter.
Erupsi gunung itu dibenarkan Satuan Pemantau Gunung Kerinci, Danuri. "Sebagai informasi saja, sekitar pukul 04.00 WIB tadi memang telah terjadi erupsi Gunung Kerinci," ujarnya kepada Padangkita.com via pesan WhatsApp, Sabtu (17/10/2020).
Menurut Danuri, akibat erupsi itu, Gunung Kerinci menyemburkan abu vulkanik setinggi 800 meter dan itu telah dilaporkan ke pusat.
"Sudah kita laporkan ke pusat. Ketinggian abu vulkanik yang di semburkan itu sekitar 800 meter dari kawah," jelasnya.
Akibat erupsi, Danuri mengimbau agar masyarakat di sekitar lokasi tidak panik. "Diharapkan masyarakat tidak panik, namun harus tetap waspada saat beraktivitas di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I dan II," katanya.
Erupsi Gunung Kerinci itu, kata Danuri sudah sering terjadi. "Laporan yang saya dapat, kondisi sudah aman, saya sekarang sedang berada di Bengkulu. Itu sudah sering terjadi. Kalau untuk masyarakat sekitar, sepertinya tidak kaget lagi ya," paparnya.
Di Sumbar, kawasan yang paling dekat dengan Gunung Kerinci adalah Kabupaten Solok Selatan (Solsel). Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di Pulau Sumatera, dengan ketinggian 3.805 Mdpl.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Magma Indonesia, tingkat aktivitas Gunung tersebut saat ini berada pada level II atau waspada.
Dalam laporan tersebut, masyarakat di sekitar gunung dan wisatawan direkomendasikan untuk tidak mendaki kawah yang ada di puncak gunung di dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif.
Baca juga: Tak Hanya Anak Krakatau, Ini 6 Gunung Berapi Indonesia yang Sedang Aktif
Magma Indonesia juga merekomendasikan agar jalur penerbangan di sekitar Gunung ini juga harus dihindari, karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan. [zfk]