Ditangkap di Aceh, Babang yang Korupsi Dana Bencana Pasaman Dibawa ke Sumbar Hari Ini

Ditangkap di Aceh, Babang yang Korupsi Dana Bencana Pasaman Dibawa ke Sumbar Hari Ini

Pria berinisial S alias Babang, 42 tahun (tengah), buronan kasus korupsi dan penanganan bencana alam banjir bandang dan longsor di Kabupaten Pasaman. {Foto: Istimewa]

Padang, Padangkita.com - Ditangkap di Aceh, pria yang mengkorupsi dana penanganan bencana alam banjir bandang dan longsor di Kabupaten Pasaman, dibawa ke Sumatra Barat (Sumbar) hari ini, Sabtu (6/11/2021).

Ia berinisial S alias Babang, pria 42 tahun. Dia diringkus oleh tim Tangkap Buron Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jalan Ben Mahmud, Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Jumat (5/11/2021) kemarin sekitar pukul 09.35 WIB.

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar, Suhendra mengatakan Babang ditangkap Kejagung bersama Kejati Sumbar, Kejati Aceh, dan Kejaksaan Negeri Aceh Selatan.

"Iya ada penangkapan buron kasus korupsi kemarin di Aceh," ujar Suhendra saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Sabtu (6/11/2021).

Suhendra menuturkan, setelah ditangkap, Babang dibawa ke Sumbar untuk proses lebih lanjut. Dia dibawa ke Sumbar karena locus deliciti atau tempat ia melakukan perbuatan pidana berada di wilayah Sumbar, yakni Kabupaten Pasaman.

Tim dan terduga pelaku saat ini masih dalam perjalanan menuju ke Sumbar. Karena tidak ada penerbangan langsung dari Aceh ke Sumbar, tim bersama terduga pelaku transit terlebih dadulu ke Jakarta.

"Nanti mereka dijadwalkan tiba di Sumbar sekitar pukul 15.00 WIB," ungkap Suhendra.

Sebagai informasi, Babang masuk dalam Daftar Pencarian Orang atau buron karena selalu mangkir dari panggilan jaksa penyidik terkait kasus dugaan korupsi dana penanganan bencana alam banjir bandang dan longsor di Kabupaten Pasaman pada 2016 silam.

Bencana alam itu terjadi di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kecamatan Panti, Kecamatan Padang Gulur, Kecamatan Rao Selatan, Kecamatan Rao, Mapat Tunggul, dan Kecamatan Mapat Tunggul Selatan.

Pemerintah Kabupaten Pasaman pun menyatakan tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor melalui Surat Penyataan Keadaan Darurat Nomor: 360/35/BUP-PAS/2016 tanggal 8 Februari 2016 yang berlaku hingga 21 Februari 2016.

Melalui surat pernyataan itu, digelontorkan dana Rp1,873 yang bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) untuk penanganan bencana alam tersebut.

Babang yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Cabang PT Muda Mandiri Sejahtera Cabang Lubuk Sikaping atau kontraktor memakai dana untuk kepentingan pribadinya.

Dana yang diselewengkan Babang seharusnya dipergunakan untuk pekerjaan pembuangan longsoran dan pembentukan badan ruas pangian, tombang, rumah batu partomuan dan sopan Kecamatan Mapat Tunggul Selatan.

Baca Juga: Lama Buron, Babang Diringkus Tim Tabur Kejagung Terkait Kasus Korupsi Dana Penanggulangan Bencana di Pasaman

Akibatnya, ada kerugian negara sebesar Rp773 juta dari perbuatan Babang berdasarkan laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sumbar. [mfz/pkt]

Baca Juga

Sumatera Barat Rilis Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Sumatera Barat Rilis Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Aktivasi JMO BPJS Ketenagakerjaan di Pasaman, Tingkatkan Kemudahan Akses Layanan Bagi Tenaga Kerja
Aktivasi JMO BPJS Ketenagakerjaan di Pasaman, Tingkatkan Kemudahan Akses Layanan Bagi Tenaga Kerja
Perumda Air Minum Kota Padang Raih Apresiasi Kajati Sumbar, Inovasi Terus Berkembang
Perumda Air Minum Kota Padang Raih Apresiasi Kajati Sumbar, Inovasi Terus Berkembang
PT Semen Padang dan Kejati Sumbar Perpanjang Kerja Sama, Jalin Sinergi Tingkatkan Kinerja Perusahaan
PT Semen Padang dan Kejati Sumbar Perpanjang Kerja Sama, Jalin Sinergi Tingkatkan Kinerja Perusahaan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi