Roma, Padangkita.com - Bantuan medis, termasuk masker dan respirator, telah tiba di Italia dari China untuk membantu negara Eropa menangani krisis virus corona (Covid-19).
Italia sekarang adalah negara yang paling parah terkena dampaknya di dunia setelah China, sejak penularannya muncul di sana pada 21 Februari lalu.
Wabah ini beriiko membuat rumah sakit di Italia kewalahan, dan beberapa persediaan utama hampir habis.
Sebuah tim yang terdiri dari sembilan staf medis Tiongkok tiba pada Kamis malam dengan sekitar 30 ton peralatan dalam penerbangan yang diselenggarakan oleh Palang Merah China.
"Di saat-saat yang penuh tekanan, sangat sulit, kami lega mendapatkan kedatangan persediaan ini. Memang benar itu hanya akan membantu sementara, tetapi itu tetap penting," kata kepala Palang Merah Italia, Francesco Rocca dikutip Aljazeera Sabtu (14/3/2020).
"Kami sangat membutuhkan topeng ini sekarang. Kami membutuhkan respirator yang akan disumbangkan oleh Palang Merah kepada pemerintah. Ini jelas merupakan sumbangan yang sangat penting bagi negara kami," kata Rocca.
Dalam perkembangan terpisah, pengusaha China Jack Ma, yang merupakan pendiri Grup Alibaba dan di antara orang-orang terkaya di dunia, menawarkan untuk menyumbangkan 500.000 alat penguji virus corona di Amerika Serikat, yang pada hari Jumat (13/3/2020) kemarin mengumumkan keadaan darurat nasional terkait kejadian luar biasa.
Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Jack Ma mengatakan: "Menggambar dari pengalaman negara saya, pengujian yang cepat dan akurat dan peralatan pelindung yang memadai untuk para profesional medis paling efektif dalam mencegah penyebaran virus."
"Kami berharap sumbangan kami dapat membantu orang Amerika melawan pandemi!"
Selama beberapa minggu terakhir, organisasi Ma telah membantu menyediakan pasokan serupa ke negara-negara yang dilanda virus seperti Jepang, Korea Selatan, Italia, Iran dan Spanyol.
"Pandemi yang kita hadapi hari ini tidak dapat lagi diselesaikan oleh masing-masing negara," kata Ma. "Kita tidak bisa mengalahkan virus ini kecuali kita menghilangkan batasan untuk sumber daya dan berbagi pengetahuan kita dan pelajaran yang didapat dengan susah payah." [*/Afp]