Cerita Siti Aisyah Melawan Kanker Tulang, Berawal dari Bekas Jatuh hingga Bengkak Tak Bisa Berjalan

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Cerita Siti Aisyah melawan kanker tulang, berawal dari bekas jatuh hingga bengkak tak bisa berjalan

Siti Aisyah dan Tantenya Evanosi di RSUP M. Djamil Padang, Senin (15/02/21). [Foto: Sonia]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Cerita Siti Aisyah melawan kanker tulang, berawal dari bekas jatuh hingga bengkak tak bisa berjalan

Padang, Padangkita.com- Pada peringatan hari kanker anak internasional, Siti Aisyah penderita osteosarcoma atau kanker tulang datang ke RUSP M Djamil menanyakan jadwal operasi. Sebelumnya Siti Aisyah telah menjalani kemoterapi sebanyak dua kali, pembengkakan di paha sebelah kirinya kini telah mengempis.

"Ini kami sedang menunggu jadwal operasi, datang ke sini karena belum juga ditelepon pihak rumah sakit. Mungkin ruang operasinya penuh," kata Evanosi tante Siti Aisyah yang ditemui Padangkita, Senin (15/02/21).

Aisyah diantar tantenya berobat dari Sungai Limau, Padang Pariaman. Selama menjalani pengobatan mereka menginap di Rumah Singgah IZI di Padang.

Magrib menjelang berbuka pada bulan Ramadan 2019 menjadi titik awal hingga Siti Aisyah berada di RSUP M. Djamil. Pada saat itu gadis yang kini tengah duduk di bangku kelas 6 SD itu tergelincir dan terjatuh.

Pada mulanya ia menganggap hanya jatuh biasa. Namun kemudian bekas jatuh tersebut sangat mengganggunya ketika berjalan. Aisyah akhirnya diajak pergi berurut oleh neneknya. Bukannya sembuh paha kiri Aisyah jutsru mengalami pembengkakan.

Pembengkakan itu kemudian makin membesar hingga Aisyah tidak bisa memakai celana. Lalu Aisyah tidak bisa berjalan dan tidak bisa datang ke sekolah.

"Hanya dibawa berurut. Namun bukannya sembuh tapi makin membesar. Lalu dibawa ke bidan karena tidak ada (kartu) BPJS jadi dibawa ke bidan paling tidak agar tidak nyeri," kata Evanosi. Eva mendampingi Aisyah berobat karena Ibu Aisyah pernah strok ringan dan kondisi fisiknya lemah sampai sekarang. Sementara ayah Aisyah bekerja berdagang es keliling.

Puncaknya pada Oktober 2020, pembengkakan itu makin membesar hingga berukuran diameter 74 cm. Mencari-cari biaya pengobatan ke sana ke mari, meminjam pada sanak saudara, hingga akhirnya Aisyah mendapatkan pengobatan.

"Ada (program) relaksasi dari BPJS berupa keringanan penunggakan. Jadi diakali meminjam uang kian kemari, hingga Oktober 2020 Aisyah bisa berobat," kisahnya.

Sekarang Aisyah kembali bisa berjalan. Ia juga telah bisa memakai celana jeans. Sekolah telah dibuka kembali, Aisyah tidak sabar menantikan saat ia bisa ke sekolah lagi.

"Pada kemo pertama ia sempat tidak ingin menjalani pengobatan, namun sekarang sudah semangat karena ia ingin sekolah lagi," kata Eva. Aisyah tampak ceria bersama relawan Komunitas Cahaya yang memberikannya baju dan bingkisan dalam peringatan hari kanker anak internasional.

Baca juga: Besok, Sekda 12 Daerah di Sumbar Serah Terima Jabatan Plh Bupati/Wali Kota

Dukungan dan donasi untuk anak pejuang kanker dapat diberikan melalui Komunitas Cahaya--Komunitas yang mendampingi dan memberikan perhatian pada pasien kanker Anak. [pkt]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako