Cerita Mistis Talago Biru Nagari Atar, Air Telaga Berubah Warna Pertanda Sebuah Peristiwa  

Cerita Mistis Talago Biru Nagari Atar, Air Telaga Berubah Warna Pertanda Sebuah Peristiwa  

Talago Biru di Nagari Atar, Tanah Datar yang sarat dengan cerita mistis dan mitos. [Foto-foto: David/Padangkita]

Batusangkar, Padangkita.com - Nagari Atar, Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar memiliki sejumlah objek wisata yang unik, salah satunya adalah Talago Biru.

Talago Biru terletak di Jorong Taratak Delapan, Nagari Atar. Objek wisata seluas sekitar 1 hekatre ini sarat dengan cerita mistis dan mitos.

Soal namanya Talago Biru, karena telaga tersebut sepanjang tahun lebih didominasi air berwarna biru. Namun, uniknya, dalam waktu-waktu tertentu, air di telaga itu bisa berubah bewarna lain. Kadang berwarna merah, kuning kunyit, hijau, bahkan adakalanya warnanya keruh.

Setiap warna air telaga punya makna tersendiri yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Tiap-tiap warna merupakan pertanda tentang suatu peristiwa yang akan terjadi ke depan.

Di tengah masyarakat setempat berkembang cerita, di telaga itu juga sering terlihat kerbau berenang yang hanya tampak bagian kepala di permukaan air. Namun, masih menurut warga, hanya orang-orang tertentu dan ‘beruntung’ saja yang bisa melihat langsung dengan mata telanjang.

Cerita yang dipercaya masyarakat menyebutkan, telaga tersebut awalnya dahulu merupakan lokasi atau tempat menambatkan kerbau, sehingga banyak kerbau berkubang di lokasi itu. Lama-kelamaan lokasi itu menjadi dalam, hingga lokasi itu dipenuhi genangan air dan terbentuklah telaga.

Saat genangan air mulai terbentuk, ada seekor kerbau yang tidak pernah keluar dari kubangannya. Hingga kemudian terbenam dalam genangan air. Kerbau itulah yang kemudian dipercaya sering menampakan diri. Namun, waktu munculnya tidak dapat dipastikan, serta hanya bisa dilihat oleh orang tertentu.

Selain itu, dulunya telaga itu merupakan lokasi bagi warga setempat untuk ritual meminta hujan saat musim kemarau. Dulu, setelah selesai salat minta hujan (Istisqa), warga selalu melakukan semacam ritual membakar biduk di telaga, namun sejak satu dekade terakhir ritual itu tidak ada lagi sampai saat ini.

Air telaga biru tidak pernah kering meski pada musim kemarau panjang. Air telaga itu juga dijadikan sebagai irigasi untuk mengairi lebih dari 100 hektare sawah masyarakat setempat.

Halaman:

Iklan

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Padangkita.com tidak terlibat dalam pembuatan konten ini.

Baca Juga

4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi
Kebakaran Landa Pasar Sumanik Tanah Datar, Satu Kios Habis Terbakar
Kebakaran Landa Pasar Sumanik Tanah Datar, Satu Kios Habis Terbakar
Progul Satu Nagari Satu Event Dianggap Memberatkan, Ini Penjelasan Bupati Tanah Datar 
Progul Satu Nagari Satu Event Dianggap Memberatkan, Ini Penjelasan Bupati Tanah Datar 
IPM Tanah Datar Tertinggi di Provinsi Sumatra Barat
IPM Tanah Datar Tertinggi di Provinsi Sumatra Barat
Sempat Dicemooh, Sekarang Kopi Arabika Fanevi Jadi Percontohan
Sempat Dicemooh, Sekarang Kopi Arabika Fanevi Jadi Percontohan