Jakarta, Padangkita.com - Presiden Jokowi memutuskan untuk melalukan tes cepat (Rapid Test) secara massal dalam upaya pengendalian penyebaran virus corona di Indonesia. Keputusan ini seperti menjawab pertanyaan dari publik tentang kebijakan tegas dan jelas dari pemerintah terkait upaya menghentikan penyebaran.
"Segera lakukan rapid test dengan cakupan yang lebih besar, agar deteksi dini kemungkinan indikasi awal seorang terpapar Virus Corona (Covid-19) bisa dilakukan," ujar Jokowi saat memberikan pengantar pada Ratas melalui daring, yang dikutip dari laman resmi pemerintah, Kamis (19/3/2020).
Jokowi meminta agar alat rapid test tersebut dapat diperbanyak dan semua pihak seperti TNI, POLRI, termasuk pemerintah daerah dan lainnya untuk ikut aktif terlibat dalam pelaksanaan tes tersebut.
“Saya minta alat-alat rapid test terus diperbanyak, juga memperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit, baik pemerintah, milik BUMN, Pemda, rumah sakit milik TNI dan POLRI, dan swasta, dan lembaga-lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Baca juga: Update Corona: 55 Kasus Baru, Total 227 Pasien Positif, 11 Orang Sembuh
Presiden juga meminta jajarannya untuk menyiapkan protokol kesehatan dengan alur yang jelas, sederhana, dan mudah dipahami. Ini berkaitan dengan hasil rapid test ini apakah dengan karantina mandiri/self isolation ataupun memerlukan layanan rumah sakit dengan protokol kesehatan dapat dijelaskan.
Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan agar rumah sakit darurat segera disiapkan, fasilitias non-medis seperti Wisma Atlit dan Hotel BUMN pun dapat dialihkan guna menampung pasien rujukan virus corona.
"Jika diperlukan juga bisa memanfaatkan Wisma Atlet di Kemayoran. Ini kapasitasnya cukup besar, kalau enggak keliru 15.000 dan hotel BUMN yang juga bisa dipakai,” ujar Presiden. (*/try)