Padang Panjang, Padangkita.com - Bagi masyarakat Minang, tentunya tahu atau pernah mendengar nama Ampiang Dadiah. Ampiang dadiah merupakan kuliner khas Sumatra Barat (Sumbar) yang saat ini sudah mulai jarang ditemui.
Bagi yang belum tahu, Dadiah adalah makanan yang berasal dari susu kerbau murni yang difermentasi kemduian disimpan di dalam batang bambu (batuang/buluah).
Dadiah ini kemudian ditambahkan dengan ampiang, kelapa parut dan manisan yang terbuat dari gula merah (saka).
Di Kota Padang Panjang sendiri tak banyak tempat yang menjual kuliner khas ini. Salah satu tempat yang menjual makanan yang sudah mulai langka ini adalah Bofet Saiyo.
Peminat makanan ini sendiri kebanyakan dari masyarakat menengah ke atas. Hal ini mungkin disebabkan harga satu porsi makanan tradisional ini mencapai Rp30.000. Meskipun dianggap mahal, tidak menyurutkan peminat yang ingin menikmati seporsi makanan ini.
Di Bofet Saiyo ini yang membuat peminat Ampiang Dadiah menjadi favorit yaitu manisan yang terbuat dari saka sangat kental, hal itu dirasakan sendiri Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang pernah menyantap makanan tersebut di Bofet ini.
Baca Juga: Unik, Gerai McDonald’s di Malaysia Berbentuk Rumah Gadang Minangkabau
Sumando urang awak itu menyebutkan pernah mencoba ampiang dadiah di beberapa tempat, namun di Bofet Saiyo manisannya (saka) sangat kental dan nikmat. Hal itu juga sama dikatakan peminat lainnya.
"Di Bofet ini manisannya sangat kental dan nikmat," kata JK waktu itu. [abe]