Padangkita.com - Selain jatuh di kawasan Maninjau, komponen roket milik Republik Rakyat Tiongkok (RRT) juga ditemukan di areal persawahan di Padangtih Jorong Lakuang, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten 50 Kota.
Benda tersebut ditemukan pada hari Selasa 18 Juli 2017 oleh pengolah sawah sekira pukul 10.00 WIB. Penemu benda menyatakan sebelum jatuh benda tersebut meledak.
"Bendanya melayang dari udara dan sempat terdengar ledakan 8 hingga 10 kali," kata Eli, Selasa (20/07/2017).
Setelah ledakan tersebut saksi melihat lempengan sebesar 3 jari melayang di udara diiringi dengan suara desingan.
Sesaat setelah ditemukan benda tersebut dibawa dan diamankan di rumah salah seorang saksi mata. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sebalumnya, Kawasan Danau Maninjau kemarin dikejutkan dengan benda yang menyerupai kendi lonjong. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kemudian memastikan benda tersebut merupakan komponen roket Tiongkok.
“Itu bagian tabung bahan bakar roket RRT Longmach/Chang-Zheng 3 yang digunakan untuk meluncurkan satelit navigasi Beidou M1 pd 13 April 2007,” sebut Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin.
Dia menambahkan, dalam hitungan orbit, LAPAN menangkap objek tersebut memasuki atmosfer Sumbar pukul 09.09 WIB.
Astronom Avivah Yamani menyebutkan, benda yang jatuh di Sumbar kemarin tergolong sampah antariksa. Menurutnya, ada ribuan satelit yang mengeliling bumi, dan memiliki keterbatasan masa pakai.
Sehingga satelit-satelit tersebut juga sangat berpotensi melahirkan sampah antariksa yang sewaktu-waktu jatuh ke kolong bumi.
Jika demikian, bagaimana peluang Sumbar ketiban sampah antariksa kedepannya?
Avivah menjelaskan, sebelum Sumatera Barat, pada 30 September tahun lalu sampah angkasa jatuh di Madura. Hal ini menggambarkan, bahwa bumi Indonesia tidak luput dari sampah angkasa.