Sydney, Padangkita.com - Negara bagian terpadat di Australia, New South Wales (NSW) meminta penduduk setempat untuk terus bekerja dari rumah meskipun sekolah dibuka kembali karena jumlah kasus virus Corona yang telah melambat, Senin (25/5/2020).
Australia telah melaporkan lebih dari 7.100 infeksi Covid-19, termasuk 102 kematian, jauh di bawah angka yang dilaporkan oleh negara-negara maju lainnya.
Dengan kurang dari 20 kasus Covid-19 baru per hari, negara-negara bagian Australia terus maju dengan rencana tiga tahap untuk menghilangkan sebagian besar pembatasan sosial yang diberlakukan pada bulan Juli.
Di New South Wales (NSW), yang meliputi Ibu Kota Sydney, anak-anak kembali belajar tatap muka penuh waktu pada hari Senin (25/5/2020), dan memungkinkan banyak orang tua untuk kembali ke kantor. Namun, anggota parlemen mendesak mereka yang bisa tinggal di rumah agar menghindari kerumunan teritama pada jaringan transportasi.
"Saya sangat senang bahwa sistem ini belum kewalahan," kata Gubernur NSW Gladys Berejiklian kepada wartawan di Sydney sebagaimana dikutip Reuters.
Baca juga: Kasus Kematian Hampir 100 Ribu, AS Kibarkan Bendera Setengah Tiang
"Orang-orang mendengarkan, membuat keputusan berdasarkan informasi, dan itulah yang kami inginkan untuk melanjutkan," ulasnya.
Perbatasan internasional Australia kemungkinan akan ditutup selama berbulan-bulan. Oleh karena itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendesak penduduk setempat memulai liburan secara lokal untuk membantu mendukung sektor pariwisata Australia.
Sementara pemerintah federal telah menyusun rencana untuk membuka kembali perekonomian nasional. Implementasinya diserahkan kepada masing-masing pemimpin negara bagian dan teritori, yang berasal dari partai-partai politik yang berseberangan dan memiliki pandangan yang berbeda tentang seberapa banyak gerakan tanpa batas harus diizinkan.
Perbedaan antara negara-negara bagian juga mengancam untuk menunda perjalanan kembali antara Selandia Baru dan Australia.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Arden mengatakan kedua negara sedang mengembangkan protokol, tetapi itu tidak mungkin dimulai sampai Australia mengizinkan perjalanan domestik gratis. [Reuters/pkt]