Padang, Padangkita.com - Pemerintah Kota Padang telah menyiapkan tempat isolasi mandiri bagi pasien positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Kota Padang.
Tempat isolasi mandiri tersebut disiapkan untuk pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan serta pasien yang tidak mampu atau memiliki keterbatasan tempat untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tujuannya agar pasien positif Covid-19 tidak menumpuk di Rumah Sakit Rujukan, sehingga RS dapat fokus menangani pasien positif dengan gejala berat serta menangani pasien umum lainnya.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan bahwa tempat isolasi mandiri tersebut disiapkan setara dengan hotel berbintang tiga.
"Pemerintah sudah menyediakan tempat isolasi mandiri layaknya hotel kelas atau hotel bintang tiga," kata Mahyeldi, dilansir dari Infopublik, Jumat (17/4/2020).
Ia mengatakan bahwa pelayanan akan diberikan sebaik mungkin, petugas akan mengantarkan makanan ke kamar pasien sesuai jadwal, kemudian secara berkala.
Selain itu, petugas juga akan membersihkan kamar pasien serta pakaian pasien pun akan dicucikan petugas. Di tempat isolasi mandiri tersebut, setiap kamar disiapkan hanya untuk satu orang pasien.
Baca juga: TPU Teluk Kabung Utara Siap Makamkan Pasien Covid-19
Mahyeldi menyebutkan bahwa pendanaan untuk tempat isolasi ini diambil dari dana Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD) Padang, mengingat pasien positif covid-19 adalah korban.
Lebih lanjut, Mahyeldi menjelaskan bahwa Kota Padang memiliki 4 lokasi karantina atau isolasi mandiri yang disedikan yaitu pertama, Asrama Diklat BPSDM Padang Besi Kecamatan Lubuk Kilangan
Kedua, Gedung UPTD Balatkop Dinas Koperasi dan UMNKM Ulak Karang Utara Kecamatan Padang Utara. Ketiga, Gedung Asrama Diklat Bapelkes Dinas Kesehatan Sumbar Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun.
Terakhir, satu lokasi untuk tempat isolasi orang dengan status ODP yaitu di Gedung Balai Pelatihan dan Penyuluhan di Kecamatan Lubuk Kilangan.
Mahyeldi berharap dengan disediakan tempat isolasi mandiri setara hotel bintang tiga ini, masyarakat yang diinstruksikan untuk isolasi mandiri tergerak untuk melakukannya.
Hingga saat ini, jelas Mahyeldi, masih banyak masyarakat yang menolak untuk melakukan isolasi mandiri karena ketakukan yang membayangi.
"Padahal disana ada tenaga kesehatan dan kawasan juga dijaga dan pelayananya sekelas hotel bintang tiga," katanya. [*/try]