Padang, Padangkita.com - Museum budaya dan objek wisata Kota Padang, Museum Adityawarman, untuk sementara ditutup sebagai upaya pencegahan kerumunan masa guna mengantisipasi penyebaran Virus corona atau covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Museum Adityawarman Getri AR pada Kamis (26/3/2020).
Getri menyebut penutupan ini dilakukan hingga pandemi virus corona mereda di Indonesia, khususnya Sumatra Barat.
"Sampai Virus Covid 19 ini mereda, Museum Adityawarman ini ditutup," ujar Getri, dilansir dari Infopublik.
Baca juga: Bukan Wastafel, Kelurahan Lawang Sulap Bak Sampah jadi Sarana Cuci Tangan
Kebijakan penutupan Museum Adityawarman telah dilaksanakan sejak Senin (24/3/2020) lalu.
Getri menyatakan bahwa sejak Virus Corona merebak dan kebijakan untuk siswa diliburkan dari sekolah, Museum Adityawarman mulai sepi pengunjung.
"Dalam sehari hanya satu sampai empat orang yang berkunjung," jelasnya.
Museum yang terletak di Jalan Diponegoro No.10, Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat itu menyimpan benda-benda bersejarah, baik cagar budaya Minangkabau maupun cagar budaya nasional.
Getri kemudian mengajak masyarakat untuk mengikuti aturan dari pemerintah untuk melakukan antisipasi pencegahan penyebaran virus corona secara mandiri.
"Untuk masyarakat, mari mematuhi aturan pemerintah dengan menghindari keramaian atau sosial distancing, istirahat yang cukup, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta selalu menjaga imunitas tubuh dan memakan makanan yang bergizi," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitnyo mengonfirmasi 5 orang terinfeksi virus Corona (Covid-19) di Sumatra Barat.
“Sampai pukul 16.30 WIB, dapat kami informasikan, bahwa warga Sumatra Barat yang telah dinyatakan positif terkena Covid-19 adalah sebanyak 5 (lima) orang,” kata Irwan Prayitno dalam keterangan tertulisnya yang diterima Padangkita.com, Kamis (26/3/2020).
Irwan prayitnyo mengatakan 5 orang yang dinyatakan positif tersebut, 2 orang merupakan hasil pemeriksaan laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dan 3 orang hasil laboratorium Litbang Kemengkes RI.
Lebih rinci Irwan menyebutkan daerah asal dari 5 orang pasien tersebut, yakni 2 orang dari Bukittinggi dan masing-masing 1 orang dari Tanah Datar, Pesisir Selatan, dan Padang. [*/try]