Padang, Padangkita.com - Satu tahun pasca pengagungan atau merger, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) terus berbenah dalam perbaikan layanan pelabuhan, hal ini dilakukan untuk mendorong transformasi baik di dalam diri Perseroan maupun perekonomian nasional.
"Kita mulai merjer sejak Oktober 2021 dan kini sudah satu tahun. Dampaknya saat ni memang belum signifikan karena kita masih dalam masa transformasi," ujar Deputy General Manajer Komersial PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur, Hendri Adolf pada Padangkita.com, Selasa (29/11/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain transformasi pihaknya juga memperkuat organisasi sesuai kebutuhan bisnis.
Hal tersebut mulai terlihat dari peningkatan kinerja dan produktivitas bongkar muat peti kemas di sejumlah terminal peti kemas.
Dimana peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari.
“Bagi Pelindo, makin pendeknya waktu sandar dan bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien, dan diharapkan trafik kapal dapat meningkat. Bagi pelanggan, baik shipping line maupun cargo owner juga dapat manfaat efisiensi biaya dan business opportunity yang lebih besar,” ujar Hendri.
Di Terminal Peti Kemas (TPK) Teluk Bayur kini jumlah bongkar muat naik dari 38 boks per kapal per jam menjadi 40 boks.
Sementara itu, untuk bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal pun dapat berkurang hampir setengahnya, dari dua hari menjadi hanya satu hari setengah hari.
“Seluruh pelayanan terminal peti kemas kami kedepannya akan memiliki standar pelayanan yang sama sesuai dengan kelas masing-masing, hal ini tentunya memudahkan kontrol dan monitoring baik bagi kami selaku operator maupun pengguna jasa kami,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, merger Pelindo membuka kesempatan perusahaan untuk go global.
Baca Juga : Pembangunan Maritim Center Padang Dimulai Awal Tahun 2023
Integrasi ini akan meningkatkan posisi Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs (twenty foot equivalent units). [hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News