Padang, Padangkita.com - Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatra Barat (Sumbar) Fauzi Bahar Datuak Nan Sati menuntut pihak kepolisian memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait kebenaran adanya ribuan anggota Negara Islam Indonesia (NII) di Sumbar yang berupaya untuk melengserkan pemerintah.
"Kita mendesak (Densus 88 Antiteror Polri menjelaskan). Kalau tidak ini jadi bias, pemberitannya bisa ke mana-mana," ujar Fauzi Bahar kepada Padangkita.com, Rabu (20/4/2022).
Terkait barang bukti terduga teroris yang diamankan pihak kepolisian berupa golok, ia mengaku heran.
"Orang punya golok, dituduh mau melengserkan pemerintah. Golok ini kan sudah jadi peralatan orang ke pasar, ke ladang, dan berburu. Orang punya kail sejengkal, masa kita tuduh dia mengukur dalam lautan," tutur mantan Wali Kota Padang dua periode ini.
Menurut dia, kepolisian seharusnya menjelaskan indikator yang mereka gunakan dalam penetapan terduga teroris di Sumbar.
"Indikatornya harus jelas. Misalnya, dia punya skil peledakan, ditemukan bahan peledak. Punya program, melakukan latihan, dan lain sebagainya," jelas mantan perwira Komando Pasukan Katak TNI AL ini.
Lebih jauh, ia meminta, polisi mengungkap bagaimana kelompok teroris melakukan perekrutan mereka.
Diketahui, Detasemen Khusus atau Densusu 88 Antiteror Polri telah menangkap 16 orang tersangka terorisme yang terindikasi sebagai kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di Sumbar. Menurut polisi para tersangka ditangkap di dua daerah yakni, Kabupaten Dharmasraya dan Tanah Datar.
Terbaru, Polri mengungkap informasi ada ribuan warga Sumbar yang terindikasi telah bergabung ke dalam kelompok NII. Bahkan, menurut polisi, kelompok NII ini punya rencana ingin menjatuhkan pemerintahan Jokowi. [den/pkt]