Soal Spanduk LKAAM Sumbar Jangan Berpolitik, Fauzi Bahar: Biarkan Saja, Kalau Perlu Bikin 500 Spanduk

Soal Spanduk LKAAM Sumbar Jangan Berpolitik, Fauzi Bahar: Biarkan Saja, Kalau Perlu Bikin 500 Spanduk

Fauzi Bahar Datuak Nan Sati. [Foto: Ist.]

Padang, Padangkita.com - Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatra Barat (Sumbar), Fauzi Bahar tidak mempermasalahkan keberadaan spanduk yang berisi kritik agar pihaknya tidak berpolitik, yang terpampang di salah satu sudut Kota Padang.

Kepada Padangkita.com via telepon, Senin (21/3/2022) siang, Fauzi mengatakan, dirinya telah melihat di samping pos polisi yang ada di pertigaan depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar.

"Saya sudah lihat spanduknya itu. Spanduknya itu tidak bermerek, tidak jelas, atau tidak bertuan saja. Spanduk liar," tegasnya.

Dia tidak mengetahui siapa yang membuat spanduk itu. Dia mempertanyakan maksud dari spanduk bertuliskan "LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau); Urus Saja Masalah Adat, Jangan Berpolitik" tersebut.

"Yang berpolitik itu, yang mananya," jelas Fauzi.

Dia mengungkapkan, dirinya memang pernah mengecam pernyataan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas soal diksi aturan penggunaan pengeras suara di masjid dengan gonggongan anjing.

Namun, dia mengeluarkan komentar itu untuk menjawab pertanyaan wartawan terkait tanggapannya selaku Ketua LKAAM Sumbar terhadap pernyataan Menag.

"Saya berkata seperti itu karena menjawab pertanyaan wartawan juga. Jadi, bukan saya yang melontarkan sendiri. Kan wartawan yang bertanya kepada saya itu bagaimana tanggapannya, bukan berpolitik. Kecuali saya membuat jumpa pers tentang itu, baru saya berpolitik," sebutnya.

Meski demikian, dia menyerahkan masyarakat menilai.

Menurutnya, spanduk itu dibuat oleh orang yang tidak bertanggung-jawab. Padahal, LKAAM Sumbar terbuka dengan kritik. Jika ada masyarakat yang mengkritik LKAAM Sumbar, imbuh Fauzi, silahkan datang ke Kantor LKAAM Sumbar.

Fauzi menerangkan, dirinya tidak mempermasalahkan keberadaan spanduk itu. Dirinya juga tidak akan meminta Satuan Polisi Pamong Praja untuk mencabutnya.

Baca Juga: Spanduk LKAAM Sumbar Urus Saja Masalah Adat Jangan Berpolitik Terpampang Dekat Kantor DPRD

"Biar saja. Masyarakat kan menilai sendiri. Kalau bikin gitu-gitu, kalau bisa, dibikin 500-an. Biar laris manis juga bagian bikin spanduk kan. Biar mendapatkan rezeki juga mereka," ucapnya. [fru]

Baca Juga

Pemko Padang Canangkan Muatan Lokal Keminangkabauan, Ini Tanggapan LKAAM dan Bundo Kanduang
Pemko Padang Canangkan Muatan Lokal Keminangkabauan, Ini Tanggapan LKAAM dan Bundo Kanduang
Ketua LKAAM Dukung Sumbar Jadi Pilot Project Penatausahaan Tanah Ulayat
Ketua LKAAM Dukung Sumbar Jadi Pilot Project Penatausahaan Tanah Ulayat
LKAAM Sumbar Inisiasi “Minangkabau Marandang 10 Ton Untuk Cianjur”
LKAAM Sumbar Inisiasi “Minangkabau Marandang 10 Ton Untuk Cianjur”
Dirikan Posko Bantuan, LKAAM Sumbar Akan Kirim 10 Ton Rendang ke Cianjur
Dirikan Posko Bantuan, LKAAM Sumbar Akan Kirim 10 Ton Rendang ke Cianjur
LKAAM Sumbar Dorong Ninik Mamak Pakai Restorative Justice Selesaikan Masalah Anak Kemenakan
LKAAM Sumbar Dorong Ninik Mamak Pakai Restorative Justice Selesaikan Masalah Anak Kemenakan
Adat Minangkabau Dinilai Efektif, Polda - LKAAM Kerja Sama Penegakan Hukum Restorative Justice
Adat Minangkabau Dinilai Efektif, Polda - LKAAM Kerja Sama Penegakan Hukum Restorative Justice