Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Seseorang terkadang menilai orang lain dari daerah tempat ia berasal.
Padangkita.com - Orang Minang sudah tidak asing lagi di mata masyarakat Indonesia. Orang Minang pasalnya memang suka merantau. Hingga ke mana dan di mana pun berada, seseorang biasanya akan bertemu dengan orang Minang.
Orang Minang pasalnya memang menyebar di seluruh Indonesia hingga manca-negara dalam berbagai macam profesi dan keahlian.
Mendengar kata orang Minang, seseorang biasanya akan mengingat beberapa kata yang menggambarkan ciri khasnya.
Misalnya seperti "Oh, Orang Padang! Pantas saja pelit". Salah satu kalimat tersebut sering dilontarkan ketika seseorang bertemu dengan orang dari Minangkabau, Sumatra Barat.
Pasalnya, orang Minangkabau memiliki ciri khas di mata orang lain. Namun tahukah Kamu? Tidak semua pandangan tentang orang Minangkabau itu selalu benar.
Inilah lima pandangan keliru tentang orang Minang yang belum tentu benar, dilansir dari berbagai sumber.
Dikenal Cerewet
Pasalnya, orang Minang yang hidup di perantauan dinilai banyak bicara daripada banyak bekerja, sehingga ada yang memandang bawa orang Minang itu cerewet.
Namun, saat Anda ke Sumatra Barat, sudah dipastikan Anda akan menemukan hal yang berbeda dari yang diduga selama ini. Sebagian orang Sumatra Barat itu dikenal dengan watak yang keras dan juga tegas.
Mereka tidak suka bertele-tele dan berbicara apa adanya. Kerasnya kehidupan dan dilalui membentuk pribadi yang tegas to the point pada orang Padang.
Jadi jangan sampai salah kaprah menangkap bahwa ketegasan itu adalah sebagai suatu sikap yang kasar dan cerewet.
Hal itu hanyalah watak yang membawa orang Minang cerewet. Namun tak tertutup kemungkinan juga orang Minang tidak cerewet. Beberapa tentu saja ada yang cerewet.
Suka Merantau
Kalau pandangan ini tentu saja ada benarnya. Namun tak semua orang Minang merantau dan pergi meninggalkan kampung halamannya.
Kebanyakan dari orang Minang yang merantau itu ialah laki-laki. Sedangkan wanita, sedapat mungkin jangan sampai merantau. Namun, karena kondisi yang mungkin harus mewajibkan meranta, tentu saja mereka harus merantau.
Orang Minang banyak yang merantau dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya faktor ekonomi.
Minimnya lapangan pekerjaan di kampung halaman membuat mereka dengan berat hati menuju negeri seberang untuk mencari nafkah, sebagian besar perantau ini memilih berdagang sebagai profesi utamanya.
Terkenal Pelit
Ini adalah salah satu kata yang tampaknya sidah melekat dan menjadi ciri khas orang Minang. Orang Minang dikenal pelit oleh banyak orang.
Bahkan ada yang mengatakan "Orang Minang, pantas pelit" Seperti itulah bunyinya. Namun hal itu ini tidak sepenuhnya betul.
Mungkin memang ada sebagian orang yang memang pelit namun tidak selalu orang bersuku Minang itu pelit. Namun,
kenyataanya orang Minang adalah orang yang selektif termasuk dalam menggunakan uang, karena sebagian besar mereka adalah pedagang maka tentu mereka akan menghitung terlebih dahulu skala prioritas dalam penggunaan uang.
Orang Padang(Minang) juga mempunyai rasa sosial yang sangat tinggi, mereka yang sudah sukses biasanya tidak ragu-ragu memberi modal udaha kepada keluarga yang masih kekurangan atau sedang menganggur.
Laki-laki Dibeli
Kalau biasanya wanita yang dibeli saat menikah, namun tidak dengan orang Minang yang membeli laki-laki. Bahkan ada yang mengatakn bahwa laki-laki orang Minang itu harganya mahal, sampai ratusan juta.
Hal itulah yang kerap dipandang oleh orang luar. Namun, hal itu tidak seluruhnya benar. Tidak semua laki-laki minang itu dibeli, namun beberapa daerah di Sumatra Barat memang ada yang dibeli.
Salah satunya di Pariaman saja laki-laki yang dibeli dan masih berlaku sampai saat ini, sebenarnya tidak ada transaksi manusia disini, yang adalah proses adat istiada yang belaku pada masyarakat Pariaman.
Di Pariaman ini biasanya besar uang jemputan dilihat dari profesi dan penghasilan, laki-laki dengan profesi populer seperti Polisi, Tentara, Dokter mendapatkan uang jemputan yang besar dengan kisaran Rp50 Juta sampai dengan Rp150 Juta.
Daerah Pariaman merupakan salah satu Kabupaten di Sumatra Barat yang dikenal memiliki adat istiadat yang masih kental.
Sering Dijodohkan
Perihal jodoh dan dijodohkan itu kerap dibawa-bawa orang Minang. Pasalnya, orang Minang itu kerap menjodohkan wanitanya dengan orang Minang juga.
Kebanyakan wanita Minang itu dinilai menikah karena dijodohkan oleh sanak saudaranya. Namun, kenyataannya bukanlah demikian.
Perjodohan bukanlah hal yang wajib lagi bagi orang minang, sama dengan masyarakat suku lainnya.
Hal itu tentu saja orang tua ingin anaknya memiliki pasangan hidup yang baik dari segi finansial, pendidikan, agama dan prilaku.
Kalau orang Jawa terkenal dengan istilah lihat bibit, bebet dan bobotnya begitu juga dengan orang Minang yang akan menikahkan dengan orang yang jelas asal-usulnya.
Sekarang perjodohan orang Minang tidak terlalu kental, banyak orang tua memberikan kebebasan untuk anaknya dalam memilih pasangan hidup, walaupun memberi kebebasan memilih, para orang tua ini tetap memberi kriteria calon pasangan seperti apa yang baik kapada anaknya.
Itulah beberapa pandangan orang luar terhadap orang Minangkabau yang belum tentu benar. Tentu saja mereka menilai tersebut dari yang sering tampak di mata masyarakat.
Baca Juga: Thomas Diaz, Orang Eropa Pertama yang Bertemu Raja Minangkabau
Namun, seiring berjalannya waktu dan juga perkembangan zaman, orang Minang tidaklah seperti anggapan orang luar sana selama ini. [*/win]