4 Tempat yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berkunjung ke Desa Terindah di Dunia 

Batusangkar, Padangkita.com - Travel Budget USA pada tahun 2012 lalu menobatkan Nagari Tuo Pariangan, Tanah Datar, sebagai salah satu desa terindah di dunia.

Pada artikel World’s 16 Most Picturesque Village yang ditulis Sandra Ramani dan dipublikasikan pada 23 Februari 2012, Pariangan disandingkan dengan Shirakawa go di Jepang, Eze di Perancis dan Niagara on the lake di Kanada dan desa-desa lainnya sebagai 16 desa terindah di dunia.

Namun tak bisa dipungkiri Nagari Tuo Pariangan memanglah sebuah desa indah, terletak di lereng Gunung Marapi, dan berada di ketinggian 800 - 1000 mdpl, Pariangan menawarkan topografi daerah perbukitan dan pegunungan dengan udara yang sejuk.

Pemandangan alam yang indah, dimana sawah yang berjenjang dari lereng Gunung Marapi hingga lembah-lembah yang ada dibawahnya bahkan hingga ke Danau Singkarak, memanjakan mata siapapun yang berkunjung.

Namun ternyata bukan hanya keindahan alam saja yang ditawarkan Nagari Pariangan. Menurut Tambo, tradisi lisan Masyarakat Minangkabau, menyebut Pariangan sebagai desa atau nagari tertua tempat nenek moyang dan peradaban mereka bermula.

Hingga saat ini, masih banyak ditemukan berbagai bukti peradaban tua Masyarakat Minangkabau di nagari ini.

Berikut Padangkita.com rangkum sejumlah tempat bersejarah yang mesti dikunjungi saat berlibur ke desa terindah di dunia, Nagari Pariangan.

 

1. Makam Tantejo Gurhano

Lampiran Gambar

Makam Tantejo Gurhano. [Foto : jadesta.kemenparekraf.go.id]

Tantejo Gurhano merupakan sosok yang dipercayai masyarakat Minangkabau sebagai arsitek pertama dari rumah tradisional mereka, rumah gadang.

Beliau dipercayai memiliki tubuh yang tinggi sehingga makamnya pun berukuran panjang.

Makam Tantejo Guthano sendiri memiliki mitos unik dimana panjangnya tidak dapat diukur karena setiap dilakukan pengukuran hasilnya selalu berbeda-beda.

 

2. Masjid Tua Pariangan

Lampiran Gambar

Masjid Tuo Pariangan, merupakan masjid pertama di Nagari Pariangan. [Foto : jadesta.kemenparekraf.go.id]

Masjid ini lebihh sering disebut sebagai Masjid Tuo karena merupakan bangunan mesjid pertama yang didirikan di nagari tersebut.

Kawasan di sekitar mesjid juga memiliki keunikan tersendiri dimana dikelilingi oleh berbagai surau (musala tradisional Minangkabau), rangek (pemandian air panas milik kaum) dan juga batu lantak tigo yang mewakili tiga daerah asal asli masyarakat Minangkabau.

 

3. Batu Lantak Tigo Dan Prasasti Pariangan

Lampiran Gambar

Batu Lantak Tigo Dan Prasasti Pariangan. [Foto : jadesta.kemenparekraf.go.id]

Batu Lantak Tigo merupakan formasi batuan yang membentuk segitiga dengan posisi batu pada ketinggian yang nyaris sama ( 832, 833 dan 839 mdpl).

Masing-masing batu mewakili daerah asal asli suku Minangkabau. Batu pertama disebut batu Luhak Tanah Data juga merupakan sebuah prasasti.

Jenis tulisan pada prasasti ini memiliki kemiripan dengan prasasti-prasasti lainnya peninggalan Raja Adityawarman.

Sayangnya, kondisi permukaan batu sudah terlalu aus dan sulit dibaca. hanya dua angka yang terbaca jelas yaitu angka 12. Batu lainnya adallah Batu Luhak Agam dan Batu Luhak Limo Puluah Koto.

 

4. Pemandian Air Panas Rangek Rajo

Lampiran Gambar

Pemandian Air Panas Rangek Rajo. [Foto : jadesta.kemenparekraf.go.id]

Pariangan juga memiliki sumber mata air panas alami. Sumber mata air panas ini dapat ditemukan di sekitar Masjid Tua Pariangan.

Masyarakat Pariangan juga memiliki tradisi unik dimana masing-masing kaum/suku membangun pemandian mereka masing-masing.

Anggota suku/kaum wajib harus menggunakan rangek (pemandian) mereka.

Rangek Rajo adalah pemandian yang dapat diakses oleh wisatawan yang berkunjung ke Nagari Pariangan.

Baca JugaBerikut Lima Desa Wisata di Sumbar dengan Kategori Maju yang Ikut ADWI 2023 

Itulah sejumlah tempat yang tidak boleh dilewatkan begitu saja saat berkunjung ke desa terindah di dunia di Tanah Datar, Sumatra Barat. [hdp]

 

Baca Juga

Musala di Kawasan Angker Galoga: Ubah Ketakutan Menjadi Keteduhan
Musala di Kawasan Angker Galoga: Ubah Ketakutan Menjadi Keteduhan
Jalinan Sinergi dan Kenangan Manis Warnai Malam Pisah Sambut Dandim 0307 Tanah Datar
Jalinan Sinergi dan Kenangan Manis Warnai Malam Pisah Sambut Dandim 0307 Tanah Datar
Bupati Serahkan Piala Adipura kepada DPRD: Simbol Penghargaan untuk Rakyat
Bupati Serahkan Piala Adipura kepada DPRD: Simbol Penghargaan untuk Rakyat
Tanah Datar Raih Piala Adipura Ketujuh Kalinya: Bukti Konsistensi Kebersihan dan Keindahan
Tanah Datar Raih Piala Adipura Ketujuh Kalinya: Bukti Konsistensi Kebersihan dan Keindahan
4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi