Sarilamak, Padangkita.com - Menjelang tutup tahun anggaran 2020, Pemkab Limapuluh Kota, mengucurkan anggaran sebesar Rp2 miliar lebih untuk 2.970 guru mengaji dan imam masjid di daerah ini. Anggaran tersebut adalah program "Babaliak Basurau" yang rutin dianggarkan Pemkab Limapuluh Kota sejak tahun 2016 lalu.
Kabag Kesra Setdakab Limapuluh Kota, Arwital menyebutkan, pada tahun 2020 ini, Pemkab Limapuluh Kota mengalokasikan anggaran sebesar Rp2.004.750.000, sebagai insentif bagi guru mengaji dan imam masjid yang menjadi pembimbing program “babaliak basurau”. Program ini sudah dimulai Pemkab Limapuluh Kota sejak 2016 lalu.
"Dari 2.970 orang yang dapat insentif itu, 1.669 orang adalah guru Taman Pendidikan Quran (TPQ). Kemudian, 436 guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDTA), 40 guru surau, serta 825 orang adalah imam dan gharim (takmir)," rinci Arwital, saat mendampingi Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi menyerahkan insentif tersebut di Masjid Al-Muttaqin, Jorong Balairupih, Nagari Simalanggang, Rabu (23/12/2020)
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi berharap, pemberian insentif buat para pembimbing program “Baliak Basurau” bisa menambah semangat para guru mengaji untuk mencetak generasi yang bisa membaca, memahami dan hafal Al-Quran.
"Alhamdulillah, hari ini kita bisa membagikan honor guru mengaji, Imam dan gharim masjid dengan total dana Rp2 miliar lebih. Kita berharap honor yang tidak seberapa ini tetap mampu memberikan arti bagi para guru mengaji dan gharim (marbot) tersebut," ungkap Irfendi.
Bupati yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Februari 2021 ini juga berharap, pembangunan bidang keagamaan, tetap menjadi prioritas Pemkab Limapuluh Kota ke depan.
"Kita berharap insentif bagi para guru mengaji dan gharim ini tetap tersedia pada masa-masa mendatang. Jangan sampai honor yang tidak seberapa itu terhenti," papar Irfendi.
Dikatakan, generasi ke depan harus pandai mengaji dan berakhlak Islami. Terlebih dalam kondisi maraknya penyalahgunaan Narkoba dan penyalahgunaan teknologi informasi dewasa ini yang banyak menayangkan situs-situs pornografi.
"Kita harus membentengi anak kita dari ancaman Narkoba dan dampak negatif kemajuan teknologi informasi dengan pengetahuan agama dan pendidikan akhlak secara kontinu. Ini membutuhkan peran para guru mengaji di samping peran aktif orang tua mengawasi anaknya," tutur Irfendi.
Diakui Irfendi, guru mengaji merupakan ujung tombak dalam membentuk perilaku generasi yang baik dan berahklakul karimah. Selain itu, para guru mengaji di Luak Limopuluah ini juga sangat berperan mendukung pencapaian misi Kabupaten Limapuluh Kota yakni terwujudnya Kabupaten Limapuluh Kota yang sejahtera dan dinamis "Yang Mantap" berlandaskan iman dan taqwa.
"Guru mengaji sangat berperan dalam membumikan Alquran dan melahirkan generasi yang Qurani di Kabupaten Limapuluh Kota. Mengajar mengaji itu sudah menjadi panggilan jiwa bagi mereka, buktinya meski hanya mendapatkan honor yang tidak seberapa, namun mereka tetap ikhlas mengajar dan membimbing anak-anak kita," papar Irfendi. [pkt]