Kejar Kota di Timur Sumatera, Mahyeldi Berpaling ke Negara di Tepian Samudera Hindia

Kejar Kota di Timur Sumatera, Mahyeldi Berpaling ke Negara di Tepian Samudera Hindia

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah ketika berbicara di depan Pertemuan Pebisnis Padang dan Sumatera Barat dengan negara-negara Arab dan negara sekitar kawasan Samudera Hindia di Padang, Senin (17/07/2017)

Lampiran Gambar

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah ketika berbicara di depan Pertemuan Pebisnis Padang dan Sumatera Barat dengan negara-negara Arab dan negara sekitar kawasan Samudera Hindia di Padang, Senin (17/07/2017). (Foto: Humas Pemko Padang)

Padangkita.com - Pertemuan ulama dan da’i dari Asia Tenggara, Asia Barat Daya, Afrika, dan Eropa, dimanfaatkan Pemerintahan Kota Padang menjaring investor.

Maka itu, disela agenda yang notabene membahas soal umat dan kemaslahatan, forum pertemuan pebisnis antara pengusaha dari Padang dengan pengusaha Arab Saudi serta negara lainnya, digelar kemarin.

Semuanya tentu untuk saling akrab, dan saling menguatkan dalam koridor niaga dalam bentuk investasi.

Ini mungkin jawaban Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, ketika suatu sore beberapa bulan lalu, ditanyakan kenapa Padang dianggap tertinggal dibanding Pekanbaru, bahkan Jambi?

Mahyeldi kala itu mengemukakan, banyak variabel, tapi salah satunya karena keberpihakan pemerintah pusat. Artinya, dia melihat, kelancaran infrastruktur di sisi timur Pulau Sumatera mengencangkan laju kota-kota di timur Sumatera, berbeda sebaliknya dengan kota yang terletak di barat Sumatera.

Seolah ingin lepas dari kegusaran dan ketergantungan pada pemerintah pusat, Mahyeldi membuka selebar-lebarnya cakrawala, dan menatap Samudera Hindia yang begitu luas.

Samudera terluas di dunia ini adalah halaman depan Kota Padang yang selama ini boleh dikatakan dibelakangi.

Kini, halaman tersebut ditata, dikembangkan karpet merah, dan direngkuh ‘mereka’ yang punya halaman yang sama.

Mulanya, jalannya akrab dengan negara-negara bertepian Samudera Hindia dimulai pada forum India Ocean Regional Association (IORA) ke-15. Padang dipercaya menjadi tuan rumah bagi pertemuan negara-negara di kawasan Samudera Hindia tersebut.

IORA beranggotakan, Australia, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India, Bangladesh, Iran, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, Mauritius, Seychelles, Uni Comoros, Madagaskar, Tanzania, Kenya, Mozambik dan Afrika Selatan. Adapun negara mitra wicara IORA terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Mesir, RRT dan Jepang.

Pada pertemuan di Padang yang berlangsung 20-23 Oktober itu, puluhan menteri luar negeri negara anggota hadir. Selain masalah keamanan wilayah, jalinan niaga dan kebudayaan juga menjadi buah dari pertemuan tersebut.

Memoribilia pertemuan malah menjadi objek wisata menarik di Pantai Padang hari ini. Berupa gerbang 'Samudera Hindia', sumarak dengan plang berbendera negara-negara IORA yang menantang hamparan lautan luas tersebut.

Kelanjutannya dari forum tersebut, Padang pun dipercaya menjadi tuan rumah bagi agenda berskala internasional di Padang tahun 2016 seperti Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS), dan the International Fleet Review (IFR).

Kini, Padang terus merentangkan tangan sembari berharap 'berpelukan erat' dengan negara bertepian Samudera Hindia terutama Jazirah Arab.

Lampiran Gambar

Salah seorang pengusaha dari Tanah Arab berbicara di depan forum Pertemuan Bisnis disela Pertemuan Ulama dan Da'i di Kota Padang, Senin (17/07/2017). (Foto: Humas Pemko Padang)

Multaqa Da'i Internasional ke-3, 17-21 Juli 2017, yang dihelat di Padang, dimanfaatkan sebagai momentum percepatan pembangunan bagi Kota Padang khususnya dan Sumatera Barat (Sumbar) pada umumnya.

Senin (17/7/2017), sehabis pembukaan di Masjid Raya Sumatera Barat bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pengusaha se-Sumbar, Pemko setempat menggelar pertemuan bisnis atau “Bisnis Forum” dengan para pengusaha dari penjuru dunia khususnya bertepian Samudera Hindia.

Kegiatan tersebut, seperti dikatakan Mahyeldi, diharapkan potensi dan peluang-peluang investasi yang ada semoga bisa digarap secara bersama-sama ke depan.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Manarah Al Islamiyah Arab Saudi, Syekh Khalid Al Hamudi, para investor dari Timur Tengah antara lain mantan Presiden Sudan, mantan Menteri Srilanka serta pengusaha dari berbagai negara.

Kegiatan tersebut dibuka Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit yang juga dihadiri Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM RI, Husen Maulana, walikota atau bupati se-Sumbar atau yang mewakili, Ketua beserta pengurus Kadin, PHRI, ASITA se-Sumbar serta asosiasi pengusaha lainnya di Indonesia.

Mahyeldi seperti dikutip dari rilis Humas Pemko Padang, mengatakan, melalui pertemuan bisnis ini diharapkan akan terbangunnya jejaring bisnis antara pengusaha Sumbar dan nasional bersama para pengusaha Timur Tengah.

Dia merasa, cukup banyak peluang investasi yang bisa ditawarkan salah satunya di sektor bisnis real estate, hotel dan convention serta lainnya.

“Alhamdulillah, atas nama Pemko Padang kita bersyukur sekali Kota Padang telah ditunjuk sebagai tuan rumah Multaqa Dai Internasional Ketiga tahun 2017 ini. Semoga kegiatan ini juga mendorong percepatan berbagai pembangunan bagi Kota Padang ke depan,” sebut Mahyeldi dalam kegiatan yang dilangsungkan di salah satu hotel berbintang di Padang itu.

Selanjutnya Mahyeldi mememaparkan kondisi geografis serta potensi dan peluang investasi bagi Kota Padang ke depan. Selain itu juga menyampaikan hubungan erat yang telah terjalin baik bersama negara-negara lainnya di dunia.

“Alhamdulillah, kita di Kota Padang sudah membangun hubungan erat dengan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara, Australia dan Eropa. Mudah-mudahan melalui pertemuan bisnis ini pengusaha Arab Saudi serta dari mancanagera akan berinvestasi membangun Padang ke depan,” tukasnya.

Tag:

Baca Juga

Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako