Inilah Putra Minang Pertama yang Bermain di Piala Dunia

Inilah Putra Minang Pertama yang Bermain di Piala Dunia

National soccer team players from the Netherlands East Indies are lined up during the national anthems before the start of their World Cup preliminary round match against Hungary 05 June 1938 in Reims. Goalkeeper Bing Mo Heng (R) and his teammates were eliminated from the tournament losing 6-0 to Hungary. AFP PHOTO

Lampiran Gambar

Skuad Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 (Sumber Foto: juara)

Padangkita.com - Setiap pemain sepakbola harapan terbesarnya adalah bermain untuk tim nasional dan bercita-cita main di Piala Dunia. Namun sayangnya tidak banyak semua pemain memiliki kesempatan tersebut.

Untuk bisa tampil dihelatan akbar semacam Piala Dunia juga bukan perkara mudah. Apalagi untuk saat ini, setiap negara yang ingin tampil digelaran Piala Dunia harus melalui banyak tahapan. Hanya tuan rumah yang otomatis bisa lolos ke putaran awal Piala dunia.

Namun berkaca pada sejarah, Indonesia yang dulunya bernama Hindia Belanda ternyata pernah tampil di pergelaran Piala Dunia tahun 1938. Salah satu pemain dalam skuad tersebut adalah putra minang.

Namanya Sutan Anwar, lahir di Sumatera Barat, Hindia Belanda, pada 21 Maret 1914. Ia dulunya bermain untuk klub VIOS Batavia.

VIOS Batavia merupakan salah satu tim kuat di eranya yang memenangi tujuh gelar kompetisi dari tahun 1904-1948. VIOS Batavia merupakan klub sepakbola dengan basis Federasi etnis Eropa.

Disarikan dari berbagai sumber, Sutan Anwar pernah bermain untuk Hindia Belanda untuk gelar piala Dunia di Prancis tahun 1938. Posisinya adalah sebagai pemain tengah atau gelandang.

Pada babak pertama atau penyisihan, tim Hindia Belanda langsung menghadapi tim tangguh kala itu, Hungaria. Dalam perhelatan tersebut Hungaria akhirnya menjadi juara dua setelah dikalahkan Italia di partai puncak.

Pada pertandingan yang disaksikan 9.000 penonton itu, Hindia Belanda tidak mampu berbuat banyak dalam menghadapi gempuran pemain-pemain Hungaria. Mereka pun akhirnya harus mengakui keunggulan Hungaria dengan skor telak 0-6.

laporan koran Perancis L’Equipe, edisi 6 Juni 1938 menuliskan jika tim Hindia Belanda yang tampil saat itu memiliki lini tengah dan depan yang bagus dan brilian dalam bermain. Namun lini pertahanan mereka payah dan amburadul karena tidaknya adanya penjagaan ketat.

Akibat kekalahan tersebut, Sutan Anwar dan kawan-kawan harus pulang lebih awal karena waktu itu sistem yang dimainkan adalah sistem gugur.

Sutan Anwar bersama Soedermandji dan Nawir merupakan pribumi yang masuk dalam skuad tim yang tampil dalam pergelaran piala dunia tersebut. Selebihnya diisi pemain asal Belanda.

Dalam buku sejarah piala dunia terbitan London disebutkan, para pemain Hindia Belanda, didominasi para pelajar.

“Kapten timnya adalah seorang dokter, yang menggunakan kacamata,” ujar wartawan The Times, saat meliput pertandingan itu.

Halaman:

Baca Juga

Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Hari Ini 1926, Padang Panjang Luluh Lantak Dihoyak Gempa dan Danau Singkarak Tsunami
Hari Ini 1926, Padang Panjang Luluh Lantak Dihoyak Gempa dan Danau Singkarak Tsunami
Mengenal Sosok Friedrich Silaban Perancang Masjid Istiqlal Jakarta
Mengenal Sosok Friedrich Silaban Perancang Masjid Istiqlal Jakarta
Piala Dunia U-17: Lima Pesepakbola Muda Terbaik Yang Diprediksi Akan Melawan Tim Remaja Garuda
Piala Dunia U-17: Lima Pesepakbola Muda Terbaik Yang Diprediksi Akan Melawan Tim Remaja Garuda
Kenduri Sko, Cara Masyarakat Kerinci Awetkan Naskah Melayu Tertua Berusia Hampir 600 Tahun
Kenduri Sko, Cara Masyarakat Kerinci Awetkan Naskah Melayu Tertua Berusia Hampir 600 Tahun
Menguak Literatur Kerajaan Jambu Lipo: Berdiri Sejak Abad ke-10 Tetap Eksis hingga Sekarang
Menguak Literatur Kerajaan Jambu Lipo: Berdiri Sejak Abad ke-10 Tetap Eksis hingga Sekarang