Padang, Padangkita.com – Ancaman radikalisme masih nyata membayangi bangsa Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Kasdim 0312/Padang Letkol Inf. Yospriadi dalam Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalisme Tahun 2024 di Balai Kota Padang, Kamis (11/7/2024).
Acara yang digagas Kesbangpol Kota Padang ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.
Letkol Yospriadi menjelaskan bahwa jaringan kelompok radikal di Indonesia masih terus melakukan konsolidasi dan manuver untuk melancarkan agenda mereka.
Paham radikalisme, terangnya, telah menyusup ke berbagai lini kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan.
“Kelompok radikal terus berusaha menyebarkan paham dan ideologinya kepada berbagai elemen masyarakat. Mereka memiliki metode yang sistematis dalam menyebarkan ajarannya dan merekrut anggota baru,” jelasnya.
Letkol Yospriadi mencontohkan bahwa selain media sosial, kelompok radikal juga memanfaatkan organisasi sebagai pintu masuk untuk mengenalkan paham radikalisme kepada masyarakat.
Mereka menggunakan berbagai pendekatan, seperti membangun sikap kritis terhadap pemerintah, mengusung isu ketidakadilan, hingga kebencian terhadap negara-negara Barat dengan dalih telah menindas umat Islam di belahan negara lain.
Menyikapi hal ini, Letkol Yospriadi menekankan pentingnya memperkuat ketahanan wilayah dari ideologi radikalisme.
"Caranya, dengan memperkuat pendidikan kewarganegaraan, menanamkan pemahaman mendalam tentang empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika," sambungnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, cara lainnya memberikan pemahaman agama yang damai dan toleran, mencegah masyarakat terjebak pada ajaran radikalisme serta mendorong partisipasi aktif masyarakat.
"Mengarahkan masyarakat untuk aktif dalam berbagai kegiatan positif di bidang akademis, sosial, keagamaan, seni, budaya, maupun olahraga," ujarnya.
Letkol Yospriadi menegaskan bahwa TNI wajib menjadi pelopor aksi di lapangan bersama seluruh komponen masyarakat. Ia menekankan pentingnya kerjasama dalam menjaga keamanan dan kedaulatan bangsa dan negara.
“Sinergitas TNI, Polri, aparatur pemerintah, dan seluruh masyarakat merupakan kata kunci keberhasilan dalam pencegahan dan penanganan radikalisme,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Badan Kesbangpol Padang, Agus Suherman, menambahkan bahwa Pemko Padang membutuhkan bantuan dan kerjasama ORMAS, RT/RW, dan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pencegahan radikalisme.
“Saat ini, sebanyak 13 orang ex-narapidana terorisme (Napiter) di Kota Padang masih mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari Badan Kesbangpol Kota Padang,” ungkap Agus.
Baca Juga: Cegah Paham NII, Pemko Padang Bakal Bentuk Satgas Anti-radikalisme
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya radikalisme dan mendorong mereka untuk bersinergi dalam menjaga keutuhan dan keamanan bangsa. [hdp]