Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pusaran angin yang muncul di halaman SMAN Padang di Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang
Padang, Padangkita.com - Pusaran angin yang muncul di halaman Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Padang di Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang viral di media sosial, Minggu (21/2/2021) siang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, pusaran angin itu bukanlah puting beliung, tapi turbulensi udara.
Dari informasi yamg dihimpun Padangkita.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Momen itu diabaikan dalam sebuah video oleh seorang warga dan kemudian viral di media sosial.
Video tersebut berdurasi 20 detik. Diposting oleh akun instagram @infosumbar. Dalam video tersebut terlihat pusaran angin berlenggok-lenggok di area lapangan.
Dalam postingan itu ditulis, peristiwa tersebut terjadi di halaman SMAN 13 Padang di Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
"Fenomena pusaran angin kembali terjadi. Kali ini terjadi di lapangan SMAN 13 Padang pada Minggu, 21 Februari 2021, sekitar pukul 11.30 WIB," tulis akun itu.
Dalam video, terlihat semua benda kecil yamg dilalui angin seperti daun, ranting dan sampah plastik berterbangan. Pusaran angin tersebut terlihat semakin jelas saat menyatu dengan pasir dan debu.
Dihubungi Padangkita.com, Kepala BMKG Padang Pariaman Sakimin menjelaskan, fenomena pusaran angin tersebut merupakan turbulensi udara yang terjadi di kawasan itu.
Hal tersebut, kata dia, terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara secara spiral di kawasan munculnya pusaran angin tersebut.
Menurut dia, jika masih dalam skala kecil tersebut, masih dapat dikatakan sebagai pusaran angin biasa. Namun, jika semakin membesar, pusaran angin tersebut dapat dikatakan sebagai angin puting beliung.
Jika dalam skala kecil tersebut, pusaran tersebut tidak terlalu membahayakan. Namun, tentu akan sangat membahayakan jika pusaran tersebut semakin membesar.
"Iya itu pusaran, kalau lebih besar lagi disebut angin puting beliung, kalau besar tentu berbahaya karena bisa merusak rumah maupun pepohonan, tapi kalau masih dalam skala kecil ya tidak apa-apa," kata Sakimin melalui sambungan telepon, Minggu (21/2/2021).
Baca Juga: Sejumlah Pohon di Padang Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang
Sakimin menambahkan, karena perbedaan tekanan itu, pada umumnya pusaran tersebut hanya berlangsung dalam waktu yang singkat. [pkt]