Viral Lafaz Azan Seruan Jihad, Ini Tanggapan Kemenag, MUI, dan PBNU

Lafaz azan seruan jihad

Ils. [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com - Sebuah video yang menayangkan lafaz azan yang diganti dengan kalimat ajakan jihad viral di media sosial. Kalimat "hayya 'alas sholah" (mari mendirikan salat) diganti hayya 'alal jihad' (mari berjihad).

Hal ini pun memicu berbagai tanggapan dari pihak termasuk Kementerian Agama (Kemenag) serta lembaga keagamaan lainnya seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Menanggapi video tersebut, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi pun mengajak  pimpinan ormas Islam dan para ulama untuk bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terjebak pada penafsiran tekstual tanpa memahami konteks dari ayat al-Qur'an atau hadits.

Zainut mengatakan dirinya belum memahami maksud dari beredarnya video tersebut, apakah sebatas membuat konten media sosial atau ada pesan khusus yang ingin disampaikan.

Namun, menurutnya, apapun motifnya hal tersebut berpotensi memicu keresahan hingga  kesalahan persepsi di masyarakat.

"Di sinilah pentingnya pimpinan ormas Islam, ulama, dan kiai memberikan pencerahan agar masyarakat memilik pemahamaan keagamaan yang komprehensif," ujar Zainut dilansir dari Liputan6.com, Selasa (1/12/2020).

Di samping itu, menurut Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis perubahan kalimat azan untuk menyerukan jihad meski sedang berperang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Jelang Libur Panjang, Satgas Ingatkan Masyarakat Belajar dari Pengalaman Sebelumnya

"Nabi SAW tak pernah mengubah redaksi azan. Bahkan saat perang pun tak redaksi adzan yang diubah. Redaksi azan itu tak boleh diubah menjadi ajakan jihad," kata Cholil Nafis, dilansir dari CNNIndonesia, Selasa (1/12/2020).

Muhammad SAW, kata Cholil, hanya mengubahnya saat ada bencana untuk menghalangi orang datang ke masjid.

Ia mencontohkan, kisah dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, saat itu Nabi Muhammad meminta muazin untuk mengganti kalimat azan dengan seruan salat di rumah masing-masing ketika ada angin kencang dan hujan deras.

Cholis menegaskan tidak ada satupun hadis untuk mengganti kalimat azan menjadi ajakan jihad.

Kemudian, menanggapi video yang beredar tersebut, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengatakan perlu adanya pemaknaan secara sungguh-sungguh mengenai jihad.

"Jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional. Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi," kata Robikin.

Menurutnya, kesungguhan jihad di dalam sebuah bangsa yang merdeka seperti Indonesia, adalah dengan mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab. [*/try]


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Waspada Penipuan! Hanya Visa Haji yang Sah untuk Ibadah Haji 1445 H/2024 M
Waspada Penipuan! Hanya Visa Haji yang Sah untuk Ibadah Haji 1445 H/2024 M
Haji 2024: Jumlah Jemaah Terbesar dalam Sejarah, Kemenag Targetkan Layanan Terbaik
Haji 2024: Jumlah Jemaah Terbesar dalam Sejarah, Kemenag Targetkan Layanan Terbaik
Kemenag Rilis RPH Haji 1445 H/2024 M, Jemaah Mulai Berangkat 12 Mei
Kemenag Rilis RPH Haji 1445 H/2024 M, Jemaah Mulai Berangkat 12 Mei
Jadwal, Cara dan Link Pendaftaran PDB Madrasah Unggulan, Ada MAN IC Padang Pariaman
Jadwal, Cara dan Link Pendaftaran PDB Madrasah Unggulan, Ada MAN IC Padang Pariaman
Soal Rencana Kenaikan Biaya Haji, Ketua DPD RI: Perbaiki Dulu Pelayanan bagi Jemaah
Soal Rencana Kenaikan Biaya Haji, Ketua DPD RI: Perbaiki Dulu Pelayanan bagi Jemaah
Ramai ‘Diserang’ soal Usul BPIH Rp105 Juta, Kemenag Beri Penjelasan
Ramai ‘Diserang’ soal Usul BPIH Rp105 Juta, Kemenag Beri Penjelasan