Update Dampak Gempa Pasbar: 10 Orang Meninggal Dunia, 4 Hilang dan 42 Luka Berat

Update Dampak Gempa Pasbar: 10 Orang Meninggal Dunia, 4 Hilang dan 42 Luka Berat

Ilustrasi bencana gempa bumi di Pasaman Barat (Pasbar}. [Ilustrator: Denas/Padangkita]

Padang, Padangkita.com – Korban meninggal dunia dampak gempa besar yang berpusat di Talamau, Pasaman Barat (Pasbar), kini menjadi 10 orang.

Ini menyusul ditemukannya satu jenazah korban yang dilaporkan hilang akibat longsor dan banjir bandang di Malampah, Kabupaten Pasaman.

Bupati Pasaman, Benny Utama menyebutkan, satu jenazah korban hilang ditemukan pada Sabtu sore (26/2/2022). Dengan demikian, total korban gempa bumi di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat menjadi 10 orang meninggal dan empat orang masih dalam pencarian.

Semua korban yang masih dicari terdapat di Nagari Malampah, Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Dari enam korban yang sebelumnya dilaporkan hilang, dua orang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Selain itu, di nagari ini juga terdapat 5 orang luka berat dan 36 luka ringan.

"Sore ini satu lagi korban hilang ditemukan. Sesuai arahan Bapak Kepala BNPB dan Pak Wagub, pencarian orang yang masih dinyatakan hilang menjadi prioritas utama kita saat ini," ujar Bupati Benny Utama.

Sementara itu Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, melaporkan korban di daerahnya adalah 4 orang meninggal, 37 luka berat, dan 310 luka ringan. Selain itu,  setidaknya 10 ribu warga Pasbar saat ini masih berada di tenda atau tempat pengungsian. Tiga ribu di antaranya diungsikan ke halaman kantor bupati Pasbar.

Namun soal kerusakan rumah dan bangunan, kedua bupati mengaku belum mengantongi data pasti. Hamsuardi mengatakan hingga saat ini pihaknya memperkirakan terdapat 300 rumah rusak berat dengan perkiraan total 2.000 rumah terdampak.

"Untuk rumah masih dalam perkiraan, kita masih belum memiliki data pasti karena pendataan kerusakan pasca gempa sejak kemarin terkendala hujan lebat," ungkap Hamsuardi.

Benny Utama memperkirakan hingga saat ini, 30 rumah terdata rusak berat, dan 500 unit mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

Terkait hal itu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan, melalui posko tanggap bencana yang dibentuk, ia menargetkan inventarisasi kerusakan selesai dalam 14 hari masa tanggap darurat. Ini agar rencana bantuan perbaikan rumah dapat segera digulirkan.

"Bersama Danrem, Wakapolda, Bupati Pasaman dan Pasaman Barat, kita akan tetapkan komandan posko hari ini juga, agar pekerjaan dapat dilakukan secara konkret dan simultan," kata Wagub Audy.

Baca juga: Fenomena Usai Gempa Besar, Sungai Nango yang Kering Tiba-tiba Dipenuhi Lumpur dan Kayu

"Dengan begitu kita juga dapat menargetkan pencatatan kerusakan rumah dapat terselesaikan selama masa tanggap darurat, untuk persiapan pendanaan bantuan perbaikan ke depan," ulasnya. [*/pkt]

Baca Juga

Bank Nagari Simpang Empat Bergerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Sinuruik
Bank Nagari Simpang Empat Bergerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Sinuruik
Harimau Sumatra Terpantau di Saluran Air, Tim BKSDA Lakukan Penanganan Cepat
Harimau Sumatra Terpantau di Saluran Air, Tim BKSDA Lakukan Penanganan Cepat
Pasaman Barat Gelar Pemungutan Suara Ulang, Kapolres Pastikan Keamanan Kondusif
Pasaman Barat Gelar Pemungutan Suara Ulang, Kapolres Pastikan Keamanan Kondusif
Pernah Dipasok untuk SEA Games, Mahyeldi Minta Kualitas - Kuantitas Alpukat Giri Maju Diperbaiki
Pernah Dipasok untuk SEA Games, Mahyeldi Minta Kualitas - Kuantitas Alpukat Giri Maju Diperbaiki
Sakit Hati Sering Dikasari, Seorang Istri di Pasbar Bunuh Suami Pakai Racun Rumput
Sakit Hati Sering Dikasari, Seorang Istri di Pasbar Bunuh Suami Pakai Racun Rumput
Sekdaprov Sumbar Hansastri Apresiasi Capaian Pasbar, UHC 100% hingga Pembangunan Jalan
Sekdaprov Sumbar Hansastri Apresiasi Capaian Pasbar, UHC 100% hingga Pembangunan Jalan