Padang, Padangkita.com – Jalan nasional Padang – Bukittinggi yang putus total akibat banjir bandang di Lembah Anai, masih terus dikerjakan. Sedikitnya, 32 alat berat dikerahkan untuk memulihkan jalan yang ditarget bisa dilalui pada akhir Juli 2024 mendatang.
Untuk menudukung kelancaran pengerjaan jalan Lembah Anai, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar), telah mengingatkan pengendara untuk tidak nekat melewati jalan yang tengah dikerjakan.
Baca juga: Jalan Lembah Anai Dikerjakan Siang Malam Pakai 32 Alat Berat, Target Tuntas 21 Juli 2024
Bahkan, Polda Sumbar melalui Direktorat Lalu Lintas tidak akan segan-segan menindak pengendara yang tetap memaksa untuk melewati jalan Lembah Anai.
“Kami akan menjerat masyarakat yang bandel karena melewati jalur Lembah Anai yang menghubungkan Padang-Bukittinggi dengan menilang mereka,” tegas Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Nur Setiawan dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (28/5/2024).
Ia menyampaikan, jalur tersebut masih dalam masa perbaikan pasca-bencana banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) hingga Minggu (12/5/2024), sehingga pengendara dilarang melintasinya.
“Dasar menindaknya Undang-Undang Lalu lintas. Sebab jalur tersebut tidak boleh ditempuh (verboden) selama dalam masa perbaikan,” ingatnya.
Selaku Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi mengimbau seluruh masyarakat pengguna jalan Padang - Bukittinggi ataupun sebaliknya, tidak menggunakan jalur Lembah Anai.
“Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk menggunakan jalur yang dianjurkan seperti Malalak dan lewat Sitinjau Lauik,” katanya.
Menurut Dwi, apabila masyarakat pengguna kendaraan bermotor masih memaksa menempuh jalur tersebut, sudah pasti akan mengganggu proses pengerjaan perbaikan jalan.
“Masyarakat yang tetap lalu lalang akan menghambat proses perbaikan jalan. Pengendara belum boleh melalu jalur tersebut karena sangat berisiko tinggi. Sebab kontur masih labil, meskipun jalannya sudah diperbaiki,” terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah juga telah menyampaikan imbauan agar masyarakat menahan diri untuk sementara waktu tidak melintasi jalan Lembah Anai. Sebab, proses perbaikannya masih berlangsung, sangat berisiko jika dipaksakan.
Berdasarkan informasi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar, diperkirakan pengerjaan perbaikan akan tuntas akhir Juli mendatang.
"Masyarakat mohon bersabar. Pengerjaan masih berlangsung, jangan dipaksakan, karena belum layak untuk dilalui, sangat berisiko," ingat Mahyeldi.
Perbaikan jalan di Lembah Anai didukung oleh PT. Hutama Karya Infrastruktur (HKI), anak usaha PT. Hutama Karya (Persero). Menurut HKI, setidaknya, jalan yang rusak mencapai panjang 6 km, dan tidak dapat dilalui.
“HKI diberikan amanah untuk membantu pemulihan pascabencana di jalan batas Kota Padang Panjang - Sicincin, di mana terdapat sepuluh titik yang perlu segera ditangani,” ungkap Project Manager Penanganan Jalan Lembah Anai, Eka Satriades dalam keterangan resminya, Senin (27/5/2024).
Ia menjelaskan, penanganan titik kerusakan dimulai dari bulan Mei 2024 atau pasca-bencana dan ditargetkan rampung akhir Juli 2024.
“Saat ini, HKI tengah mengerjakan penanganan di KM 64, dan berfokus di KM 64+100 dan 64+200. Dua titik ini menjadi perhatian utama di mana kondisi jalan putus total akibat banjir,” kata Eka.
Baca juga: Penuh Tantangan Pulihkan Jalan di Lembah Anai, HKI Berkomitmen Target Rampung Akhir Juli
Ia menyebutkan, bascabanjir bandang atau galodo yang menyebabkan kerusakan di jalan batas Kota Padang Panjang - Sicincin, HKI langsung melakukan mobilisasi alat-alat berat seperi eksavator dan alat pendukung lainnya dari proyek HKI terdekat untuk membersihkan sisa material akibat terjangan banjir.
“Kini, HKI tengah melaksanakan sejumlah pekerjaan seperti normalisasi sungai dan menimbun badan jalan, agar jalan segera dapat digunakan fungsional oleh masyarakat,” terang Eka.
[*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News