Target Vaksinasi untuk Publik dan Lansia di Pessel Masih Rendah, Dinkes: Karena Hoaks

Painan, Padangkita.com - Satgas Covid-19 Pesisir Selatan mencatat, bahwa jumlah penerima vaksin di daerah itu masih rendah.

Kadriadi (kanan), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Pessel bersama Sekretaris Satgas Covid-19, Dailipal (kiri) saat koordinasi lintas sektor terkait vaksinasi. [Foto: Nik/Padangkita.com]

Painan, Padangkita.com - Data dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Pesisir Selatan mencatat, bahwa jumlah penerima vaksin di daerah itu masih berada pada angka 10 ribu orang.

Jumlah itu tergolong masih jauh dari target awal yang ditetapkan.

Kapala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Pessel, Kadriadi mengatakan, penyebab rendahnya angka vaksinasi karena pengaruh hoaks di media sosial soal vaksin.

Saat ini, jelas Kadriadi, vaksinasi yang telah terlaksanakan di Pessel untu Tenaga Kesehatan (Nakes) itu tercatat sebanyak 2.598 orang atau 143,93 persen dari sasaran awal 1.805 orang.

Lalu, untuk pelayan publik, angka vaksinasi hingga saat ini masih belum mencapai target. Hingga 24 Juni 2021, angka vaksinasi baru mencapai 7.899 atau 28,47 persen, sementara target yang akan dicapai yaitu 27.748 orang.

Kemudian, untuk masyarakat Lanjut Usia (Lansia) target yang akan dicapai yaitu 37.222 orang. Namun, angka saat ini baru mencapai 230 orang atau 0,62 persen.

"Kita berharap, partisipasi seluruh pihak untuk menyukseskan program vaksinasi ini sangat diharapkan," ungkapnya.

Lebih lanjut, vaksinasi untuk ASN dan non-ASN, kata Kadriadi, masih mencapai 500 orang. Sementara, target yang akan dicapai yaitu 20 ribu orang lebih.

"Rencananya, vaksinasi untuk ASN dan non-ASN ditargetkan tercapai 9 Juli 2021," jelas Kadriadi.

Kadriadi menjelaskan, rendahnya partisipasi vaksinasi pelayan publik dan lansia, karena dipengaruhi sejumlah faktor.

"Masih banyak masyarakat yang terpengaruh hoaks di media sosial, hal ini menyebabkan keyakinan masyarakat untuk divaksin menurun," paparnya.

Kemudian, angka vaksinasi rendah juga disebabkan adanya keraguan dan rasa khawatir dari masyarakat untuk divaksin, karena mereka merasa punya penyakit.

Padahal, sebelum disuntik vaksin, kata Kadriadi, nakes akan memeriksa kondisi kesehatan mereka terlebih dahulu.

Lalu, juga akan ada indikator tertentu yang menjadi dasar oleh tenaga medis untuk menyatakan lulus atau tidak lulusnya seseorang untuk mengikuti vaksinasi.

Baca juga: Peserta Vaksinasi Lansia Sangat Rendah di Pessel, Petugas Dinkes Jemput Bola ke Nagari-nagari

"Jadi, vaksinasi tidak spontan dilakukan begitu saja. Ada proses pemeriksaan kesehatan. Yang berhak menentukan bisa atau tidak bisa divaksin adalah tim medis atau vaksinator," katanya. [nik/zfk]

Baca Juga

Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra  juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
Bank Nagari Serahkan Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir di Pesisir Selatan
Bank Nagari Serahkan Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir di Pesisir Selatan