Tanggapi Pernyataan Megawati, LKAAM Sumbar: Banyak Kita yang Tak Lagi Paham Adat dan Agama

Padang, Padangkita.com - Ketua LKAAM Sumbar, Sayuti Datuk Rajo Pangulu membenarkan pernyataan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Ketua LKAAM Sumbar, Sayuti Datuk Rajo Panghulu. [Foto: Dok. Universitas Bung Hatta]

Padahal, jelas Sayuti, dengan kepandaian itu, orang Minang bisa disegani di tempat dia merantau sehingga bisa menjadi tokoh tempat di mana dia tinggal.

Contoh sederhananya, katanya, ketika orang Minang pandai mengaji dan sembahyang, maka di tempat rantau, dia akan menjadi imam dan khatib di masjid atau musala sehingga jemaah pun akan mengenalnya. Alhasil, dia pun akan menjadi orang yang ditokohkan di tempat dia merantau.

Dia pun menerangkan, agar orang Minang bisa sepopuler zaman dahulu, maka mereka harus kembali belajar dan memahami adat dan agama dengan baik. Dia meminta orang Minang agar kembali ke surau dan menghidupkan kembali suasana surau.

Oleh karena itu, dia pun meminta pemerintah daerah untuk membuat program untuk melahirkan tokoh yang bisa mengerti adat dan agama, kemudian menyediakan anggaran terkait hal tersebut.

Dia juga meminta pemerintah daerah untuk melibatkan masyarakat untuk mewujudkan program tersebut. Kepala daerah juga harus melibatkan tigo tungku sajarangan yang terdiri atas ninik mamak, alim ulama, dan cerdik sebagai pemimpin informal.

Padang, Padangkita.com - Ketua LKAAM Sumbar, Sayuti Datuk Rajo Pangulu membenarkan pernyataan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Megawati Soekarputri. [Foto: Ist]

"Orang ini harus bersatu menyiapkan generasi untuk menjadi seorang yang tangguh, terampil, dan ulet baik dia berada di dalam atau di luar Minang," ungkapnya.

Sayuti menyampaikan, apa yang dibutuhkan niniak mamak dan alim ulama untuk menyiapkan generasi muda harusnya dibantu oleh pemerintah daerah melalui anggaran sebagai golongan cerdik pandai di Minang.

Dahulu, ucap Sayuti, LKAAM dan Bundo Kandung memperoleh anggaran dari pemerintah daerah mengajarkan adat kepada siswa dan mahasiswa dengan datang ke sekolah dan kampus secara langsung. Tapi sekarang tidak ada lagi.

"Sejak sepuluh tahun tidak ada lagi anggaran dari pemerintah daerah," uajarnya.

Sayuti menambahkan, pernyataan Megawati tentang orang Minang tidak sepopuler dulu merupakan kerisauan Megawati sebagai seorang Bundo Bandung di Ranah Minang dan memiliki suami seorang datuk yang juga Ketua MPR.

Diberitakan sebelumnya, Megawati mengatakan Sumbar tidak seperti yang dikenalnya dulu. Dia bertanya-tanya mengapa tokoh-tokoh Sumbar yang muncul sekarang tidak sepopuler dulu. Bahkan, katanya, Sumbar dari sebelum kemerdekaan sampai setelah merdeka memiliki tokoh-tokoh yang luar biasa.

Baca juga: Megawati: Sumatra Barat yang Dulu Saya Kenal, Sekarang Sudah Berbeda

Di antaranya, kata Megawati, yaitu Sutan Syahrir, Tan Malaka, Mohammad Yamin, KH Agus Salim, Rasuna Said, Hamka, M Natsir, Abdul Muis, Rohana Kudus, Bagindo Aziz Chan, Ilyas Ya’kub, dan sebagainya. [zfk]

Pages:

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat