Padangkita.com - Pemutaran kembali film 'Penghianatan Gerakan 30 September' menimbulkan sejumlah pro dan kontra baik dari kalangan pejabat, organisasi masyarakat (ormas) dan masyarakat.
Forum Masyarakat Minang (FMM) mendukung rencana pemutaran film yang berlatar belakang kisah pemberontakan atau aksi bersenjata yang diduga dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ketua FMM, Irfianda Abidin mengatakan tidak masalah dengan rencana pemutaran film tersebut. Menurutnya film tersebut bisa menjelaskan kepada generasi muda tentang sejarah kelam Indonesia di masa lalu.
Baca juga:
Agar Melek Sejarah, Film G30/S/PKI Diusulkan Tayang di TV Lagi
Disdik Padang Keluarkan Edaran Nonton Film G30/S/PKI bagi Siswa SD dan SMP
"Tidak masalah ditayangkan lagi. Ini untuk menjelaskan sejarah kepada generasi muda Indonesia," katanya kepada Padangkita.com beberapa waktu lalu.
Dirinya juga berharap agar generasi muda saat ini tidak ikut terlibat dalam aliran komunis yang dilarang keberadaannya oleh pemerintah republik Indonesia tersebut.
Sebelumnya, rencana pemutaran ulang film 'Penghianatan Gerakan 30 September' sempat menimbulkan sejumlah perdebatan. Ada yang setuju film tersebut ditayangkan ulang ada yang menolak.
Pemerintah kota Padang melalui dinas pendidikan kota Padang mengeluarkan surat edaran menonton film 'Penghianatan Gerakan 30 September' untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menangah Pertama (SMP).
Kepala Dinas Pendidikan kota Padang, Barlius mengatakan tujuan memutarkan film tersebut untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran terhadap sejarah perjuangan bangsa.
“Kepada semua kepala SD dan SMP baik negeri maupun swasta se Kota Padang untuk dapat menugaskan siswanya dengan didampingi orang tua menonton film G30/S/PKI,” tulis surat edaran tersebut, Jumat (22/09/2017).
Rencananya film tersebut akan ditayangkan di salah satu televisi lokal di kota Padang pada 30 September 2017 mendatang pukul 20.00 Wib.
Sebelumnya juga Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan agar melek sejarah generasi muda harus mulai menonton film-film sejarah.
Film (G30/S/PKI) dimasa pemerintahan presiden Soeharto selalu ditayangkan dengan tujuan untuk mengingat dan menggambarkan kekerasan yang dilakukan partai yang dinyatakan terlarang tersebut. Namun sejak presiden Soeharto turun film tersebut tidak pernah ditayangkan lagi.
Presiden Joko Widodo menyatakan menonton film sejarah adalah hal yang penting tapi menurutnya harus ada pembaruan dalam film yang akan ditayangkan.
(Aidil Sikumbang)