Kabul, Padangkita.com - Taliban telah mengumumkan pemerintahan sementara yang semuanya laki-laki, termasuk seorang menteri dalam negeri yang dicari oleh FBI. Pada hari yang sama setidaknya dua orang pengunjuk rasa tewas ketika memprotes otoritas baru Taliban.
Jajaran pemerintahan yang diumumkan pada hari Selasa waktu setempat semuanya berasal dari Taliban, meskipun sebelumnya ada janji pembentukan kabinet inklusif. Dalam jajaran pemerintahan itu banyak tokoh senior Taliban yang ada dalam daftar sanksi PBB. Kondisi ini kemungkinan akan memperumit upaya Taliban mendapat pengakuan internasional.
“Kami mencatat daftar nama yang diumumkan secara eksklusif terdiri dari individu yang menjadi anggota Taliban atau rekan dekat mereka dan tidak ada wanita. Kami juga prihatin dengan afiliasi dan rekam jejak beberapa individu,” Juru bicara Departemen Luar Negeri AS dikutip The Guardian.
“Kami memahami bahwa Taliban telah menghadirkan ini sebagai kabinet sementara. Namun, kami akan menilai Taliban dengan tindakannya, bukan kata-katanya,” lanjut dia
Afganistan akan sekali lagi secara resmi dikenal sebagai emirat Islam, seperti di bawah kekuasaan Taliban pada 1990-an, dan pemimpinnya, Hibatullah Akhundzada, akan menjadi pemimpin tertinggi.
Taliban juga telah membawa kembali kementerian untuk mempromosikan kebajikan dan pencegahan kejahatan, sebuah badan penegakan terkenal yang merupakan salah satu lembaga yang paling dibenci ketika mereka terakhir kali menguasai Afghanistan. Fungsi utamanya adalah untuk mengawasi interpretasi ekstrem Taliban tentang hukum Islam.
Perdana menterinya adalah Mullah Mohammad Hassan Akhund, salah satu anggota pendiri kelompok yang dekat dengan pemimpin aslinya, Mullah Mohammed Omar.
Dia memiliki eksposur internasional yang jauh lebih sedikit daripada para pemimpin senior Taliban lainnya, tetapi sebagai kepala dewan kepemimpinan kelompok yang kuat, dia adalah salah satu anggotanya yang paling berpengaruh.
Putra Mullah Omar, Mullah Yaqoob akan menjadi menteri pertahanan, dan penjabat menteri dalam negeri adalah Sirajuddin Haqqani, yang ada dalam daftar buronan FBI dengan hadiah USD5 juta untuk kepalanya.
Dalam pernyataan pertamanya sejak Taliban merebut kekuasaan bulan lalu, Akhund mengatakan para penguasa baru Afghanistan berkomitmen pada semua hukum, perjanjian, dan komitmen internasional yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.
“Di masa depan, semua urusan pemerintahan dan kehidupan di Afganistan akan diatur oleh hukum Syariah yang suci,” ujarnya.
Taliban menghadapi krisis ekonomi besar, tekanan domestik dari lawan politik, dan pemberontakan di lembah Panjshir yang belum sepenuhnya dipadamkan meskipun mereka merebut ibu kota provinsi.
Pemerintahan baru ini mendaoat tekanan protes di Kabul yang diikuti oleh ratusan orang. Meskipun awalnya damai, namun berakhir dengan anggota Taliban menembakkan senjata ke udara, memukuli pengunjuk rasa dan wartawan, menyita peralatan dan menahan beberapa orang.
Baca juga: Ini Empat Pemimpin Taliban yang Menjatuhkan Pemerintahan Afganistan
Protes yang lebih kecil di Herat barat berakhir dengan dua orang tewas dan sedikitnya empat orang terluka, menurut surat kabar Afghanistan Etilaatroz. (*/pkt)