Tak Perlu Berhenti, Bayar Tol Semua Kendaraan Cukup lewat Aplikasi Pakai Teknologi MLFF

Tak Perlu Berhenti, Bayar Tol Semua Kendaraan Cukup lewat Aplikasi Pakai Teknologi MLFF

Penampakan gerbang tol di salah satu ruas jalan tol. [Foto: Dok. BPJT PUPR]

Jakarta, Padangkita.com – Tak lama lagi pengguna jalan tol di Indonesia tidak perlu lagi berhenti di gerbang tol untuk tapping pakai kartu elektronik.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini sedang mematangkan Teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) yang akan diterapkan di Indonesia. Ini menjadi teknologi pertama yang menerapkan sistem pembayaran tol non-tunai nirsentuh atau bayar tol tanpa berhenti yang berbasis aplikasi untuk semua golongan jenis kendaraan.

Sistem MLFF nantinya menggunakan teknologi digital Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan perjalanan pengguna jalan tol dapat diketahui melalui GPS di ponsel pintar.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, ini pertama kalinya teknologi MLFF hadir di Indonesia yang menerapkan sistem pembayaran tol non-tunai nirsentuh yang mengintegrasikan teknologi digital.

“Teknologi ini nantinya menjadi teknologi pertama yang mengakomodasi teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) untuk digunakan pada kendaraan pribadi,” ujar Danang dalam kegiatan ‘Genmud PUPR Berdialog: Implementasi Teknologi MLFF di Jalan Tol’ di Jakarta, sebagaimana dilansir situs resmi BPJT, Selasa (11/10/2022).

Danang menyebutkan, aplikasi yang akan digunakan dalam penerapan teknologi MLFF ini diberi nama 'CANTAS'. Nnantinya setelah teknologi MLFF ini mulai diimplementasikan, pengguna jalan tol harus mengunduh aplikasi CANTAS di smartphone masing-masing. Kemudian, melakukan registrasi kendaraan beserta data diri, selanjutnya memilih pembayaran pada aplikasi tersebut.

Sementara itu Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan I, Sekretariat BPJT Galuh Permana Waluyo menjelaskan, ada banyak manfaat yang didapat dengan penerapan MLFF. Selain mengurai kemacetan dan digitalisasi pembayaran, penerapan system MLFF juga akan meniadakan antrian pada gerbang tol dan mengurangi polusi udara akibat berhentinya kendaraan.

Galuh menambahkan, rencananya MLFF akan mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada akhir 2022 dan diujicobakan di beberapa ruas jalan tol pada 2023. Untuk itu menurutnya, perlu dukungan dari banyak pihak agar masa transisi dari transaksi tol menggunakan uang elektronik ke nir sentuh dapat berjalan dengan baik.

“Untuk melaksanakan MLFF kita menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha, sehingga pengadaan sistem ini menggunakan investasi swasta. Regulasi terkait implementasi MLFF telah tersedia, namun diperlukan aturan turunan untuk beberapa ketentuan teknis yang saat ini dalam tahap finalisasi,” jelas Galuh.

Project Manager PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Emil Iskandar mengungkapkan soal cara kerja MLFF. Nantinya setiap pengguna tol yang masuk, harus mengaktifkan Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU. Setelah E-OBU aktif, GPS akan menentukan posisi pengguna berdasarkan satelit yang kemudian proses pencocokan peta akan terjadi di pusat sistem.

“Jadi saat keluar rumah, pengguna jalan tol sudah bisa langsung mengaktifkan aplikasi CANTAS, tidak perlu di depan gerbang tol,” jelasnya.

Menurut Emil, teknologi GNSS meniadakan barrier di gerbang tol dan memastikan semua pergerakan di jalan tol terdeteksi. Pengguna wajib memastikan saldo tersedia di aplikasi sebelum memasuki gerbang tol.

“Nanti aplikasi akan mengirimkan notifikasi jika ada pengguna yang masuk, namun saldo tidak mencukupi,” ujar Emil.

"Selain itu, kita juga menjalin kerja sama dengan Korlantas Polri jadi jika ada pengguna masuk namun belum memiliki aplikasi, maka Korlantas akan mengirimkan peringatan. Walaupun barrier sudah tidak ada, tapi tetap dalam pengawasan bagi pengendara yang melanggar,” jelasnya.

Sebagai informasi, sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi jalan tol di smartphone.

Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang didetrminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Baca juga: Ini Alasan dan Kelebihan Penerapan Teknologi Transaksi Nirsentuh MLFF di Jalan Tol

Penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur termasuk Hongaria. Manfaat lain dari kehadiran sistem transaksi MLFF ini yaitu salah satunya adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisasi bahan bakar kendaraan. [*/pkt]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar