Padang, Padangkita.com - Calon Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mulyadi tidak menghadiri pemeriksaan perdana setelah ditetapkan sebagai tersangka di Bareskrim Polri yang dijadwalkan hari ini, Senin (7/12/2020).
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan Mulyadi melalui kuasa hukumnya meminta agar pemeriksaan dilakukan penjadwalan ulang.
Mulyadi rencananya akan dipanggil ulang penyidik pada Kamis (10/12/2020).
"Yang hadir pengacaranya, minta penjadwalan ulang pemeriksaan. Yang bersangkutan rencananya akan dipanggil ulang oleh penyidik pada 10 Desember 2020. Kita tunggu saja pelaksanaannya," ujar Awi saat dikonfirmasi Padangkita.com via pesan WhatsApp, Senin (7/12/2020) sore.
Menurutnya, Mulyadi tidak menghadiri pemeriksaan karena alasan kesehatan.
"Kata pengacaranya, melalui surat, kliennya ada gangguan kesehatan, minta dijadwalkan setelah pemungutan," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Padangkita.com, Mulyadi tampak menghadiri acara pelaporan harta kekayaan versi LHKPN KPK di KPU Sumbar, Senin sore. Mulyadi tampak sehat di hadapan media bersama pasangannya, Ali Mukhni
Sebelumnya, diberitakan Mulyadi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan kampanye di luar jadwal oleh Bareskrim. Penetapan tersangka tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan gelar perkara.
“Iya, betul. Setelah dilakukan gelar perkara kemarin, Calon Gubernur Sumbar atas nama M ditetapkan menjadi tersangka,” ujar Awi Setiyono saat dikonfirmasi Padangkita.com via pesan WhatsApp.
Sebagai tindak lanjut, Bareskrim menjadwalkan pemanggilan pertama kepada Mulyadi sebagai tersangka pada Senin (7/12/2020) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam kasus ini, Mulyadi dijerat dengan UU No. 6/2020 Pasal 187 ayat (1) terkait kampanye di luar jadwal dengan ancaman pidana penjara paling singkat 15 hari dan paling lama tiga bulan dan/atau denda paling sedikit Rp100.000 dan paling banyak Rp 1.000.000. [pkt]