Padangkita.com - Sumatera Barat kembali menjadi tuan rumah "TCTP Comparative Study on Maternal and Child Health Handbook" yakni tempat study coperatif internasional dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak bagi negara, Kenya, Filipina, Thailand, Afganistan dan Tajikistan.
Sebelumnya, Sumatera Barat pernah ditunjuk menjadi tuan rumah TCTP ini pada tahun 2009 silam.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan acara ini dikelola kerja sama oleh kementrian kesehatan Republik Indonesia dan Japan International Cooporation Angency (JICA) Jepang.
Menurutnya, salah satu komitmen pemprov Sumbar dalam pemenuhan hak atas kesehatan bagi warganya adalah ikut dalam percepatan pencapaian target pembangunan millenium (MDGs), meningkatkan kesadaran isu kesehatan, meningkatkan alokasi anggaran kesehatan, menyatukan arah pembanguan kesehatan yang telah terintegrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu prioritas.
"Walaupun MDGs telah selesai tahun 2015 namun kelanjutannya adalah dengan menekankan pada 5P (people, planet, peace, prosperity and partnership)," kata wagub kepada wartawan.
Dia menjelaskan, pada goals ketiga menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia dengan target, mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan kematian neonatal hingga 12 per 1000 kelahiran hidup dan kematian balita 25 per 1000 kelahiran hidup.
Target ini dituangkan dalam RPJMD Sumatera Barat 2016-2020 yaitu penurunan angka kematian ibu menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hiduo pada tahun 2019, teranga Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit menyampaikan Sumatera Barat telah lebih baik dalam penurunan angka kematian ibu berdasarkan hasil survei FK Unand tahun 2008 yaitu 212 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 108 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016.
Dimana secara nasional hasil SKDI 2012 Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia mengalami peningkatan dari 228p per 100.000 kelahiran hidup tahun 2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2012.
"Angka kematian di Sumatera Barat menunjukan penurunan yang baik," jelasnya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk penurunkan AKI dan AKB antara lain dengan mengunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dimulai di Sala Tiga kerjasama JICA (Japan International Cooporation Angency).
Keberhasilan sosialiasasi pengembangan buku KIA di kabupaten kota se Sumbar yang dimulai sejak tahun 1998, hingga dipercaya sebagai tuan rumah TCTP tahun 2009, dan yang kedua kalinnya pada tahun 2017 ini, ungkap Nasrul Abit seperti dilansir dari humas.