Padangkita.com - Musik bertajuk The Sound Of Suvarnadvipa akan tampil di Payakumbuh Botuang Festival 2017. Ini adalah sebuah karya dari riset panjang yang dilakukan oleh komposer dan musisi di RRCI.
Pendiri dan komposer RRCI Rino Dezapaty mengungkapkan The Sound Of Suvarnadvipa berakar pada studi dan riset panjang tentang Sumatra yang dikonversi ke dalam bentuk musik. Tema besar sekaligus tempat berpijak RRCI dalam memproduksi musiknya selama ini.
"Risetnya telah berjalan selama 8 tahun ini dan masih berlanjut. Kita memilih Suvarnadvipa, karena Sumatra pernah mencapai masa puncak," ujar Rino.
Menurut Rino, The Sound Of Suvarnadvipa, menjadi pembacaan atas sejarah Sumatra lewat musik. Ini juga sekaligus menjadi usaha untuk melihat potongan-potongan sejarah yang saat ini masih terpisah-pisah. Untuk PBF RRCI juga mengembangkan komposisi dengan bunyi-bunyi dari Sampelong, Sarunai dan Suling.
"Salah satu komposisi yang akan ditampilkan RRCI nanti berjudul Suara Jiwa. Komposisi ini sangat kaya dengan bunyi-bunyi dari bambu. Instrumen tiup membuatnya makin kuat. Suara Jiwa bisa dinikmati juga sebagai ratapan," kata Rino.
RRCI telah menyiapkan tujuh komposisi untuk ditampilkan di Payakumbuh. Ketujuh komposisi ini, kata Rino lagi, adalah komposisi yang telah bernas milik RRCI. Komposisi yang digali dari riset tetang kebudayaan dan sejarah Sungai Kampar yang menjadi fokus karya RRCI selama ini.
RRCI akan tampil dengan format penuh. Rino Dezapaty, Viogi Rupiyanto pada violin, vokal, dan psaltery. CendraPutra Yanis dan Ade Syahputra dengan instrumen cello. Sukri Cahyadi pada perkusi, vibraphone dan vokal. Giring Fitrah akan memainkan calempong dan perkusi, sedangkan Aristofani Fahmi dengan instrumen flute.