Padangkita.com - Musisi Taufik Adam akan memberikan sentuhan berbeda pada Payakumbuh Botuang Festival 2017. Komposisi musiknya, Return to Bilah, yang diperkaya dengan kombinasi piranti musik digital akan memberi warna yang berbeda pada musik Minangkabau.
Taufik dalam garapan ini melakukan apa yang disebut sebagai eksplorasi digital sounds. Baginya ini menjadi cara untuk melihat musik perkembangan musik Minangkabau di masa depan. Alat-alat musik tradisi dikembangkan untuk menghasilkan bunyi baru, tanpa kehilangan identitas musikalnya.
"Return to Bilah, menjadi gubahan musik yang mendapat sentuhan modern, Ini hasil persentuhannya dengan peranti digital seperti sound effect dan aplikasi musik," ujarnya saat dihubungi Jumat, 24 November 2017.
Pada garapan ini Taufik menggunakan instrumen musik tiup tradisi, seperti saluang, sarunai, bansi. Eksplorasi pada bunyi juga dilakukan. Retrun to Bilah juga dibentuk dengan unsur-unsur bunyi yang berasal dari kekayaan vokal Minangkabau, seperti pepatah-petitih. Tentunya bunyi ini telah mendapat sentuhan artistik.
Konsep musik seperti ini dilihat sebagai sebuah cara untuk memperkaya nilai musik Minangkabau. Percobaan dan eksperimennya selama ini, kata Taufik, membuktikan bahwa musik Minangkabau bisa dikembangkan sedemikian rupa. Musik dan bunyi dari instrumen tradisi Minang bisa diluaskan dan berterima untuk masa depan.
"Saya terus membayangkan bagaimana musik di masa depan, bagaimana perkembangan dan bentuknya. Eksplorasi musik ini menjadi upaya untuk melihat sejauh mana batas musik Minangkabau bisa dikembangkan," katanya. (*)