Simak Baik-baik! Penjelasan Guru Besar Teknik Unand Soal Struktur Bangunan Aman Gempa

Simak Baik-baik! Penjelasan Guru Besar Teknik Unand Soal Struktur Bangunan Aman Gempa

Guru besar Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) Jafril Tanjung saat orasi ilmiah. [Foto: Denas Padangkita.com]

Padang, Padangkita.com - Guru besar Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) Jafril Tanjung mengatakan struktur bangunan yang aman gempa dapat meminimalkan korban dan dampak yang ditimbulkan akibat gempa.

Hal itu disampaikan Jafril pada orasi ilmiah pengukuhan dirinya sebagai guru besar tetap dalam Ilmu Analisa Struktur pada Fakultas Teknik Unand, Kamis (24/6/2021).

Orasi ilmiah Jafril berjudul “Peranan Analisis Struktur Dalam Mengevaluasi Dampak Bencana Gempa Bumi Terhadap Struktur Bangunan”.

Dalam penelitiannya, Jafril menyebut penyebab runtuhnya bangunan salah satunya karena kesalahan pada konstruksi beton bertulang.

"Observasi pasca-gempa bumi Lombok 2018 dan Palu 2019 memperlihatkan bahwa ada kesalahan umum pada konstruksi beton bertulang," ujarnya.

Ia merinci, kesalahan umum tersebut yakni mutu beton yang digunakan relatif lebih rendah dibandingkan dengan persyaratan yang diberikan dalam peraturan bangunan beton bertulang.

"Beton terlihat keropos dan tidak padat, penggunaan material seperti batu pecah dan tidak memadai, jumlah pemakaian semen yang kurang, serta penggunaan air yang sembarangan," terang Jafril.

Kesalahan berikutnya, kata Jafril, adalah kurangnya jumlah tulang bata yang digunakan baik itu tulangan utama maupun tulangan geser atau sengkang.

"Material baja yang tingkat kelenturannya lebih baik dibandingkan beton akan sangat berguna ketika menerima beban bolak-balik seperti gempa," tuturnya.

penyebab runtuhnya bangunan salah satunya karena kesalahan pada konstruksi beton bertulang.

Tak hanya itu, Jafril menyoroti faktor dinding yang terabaikan dalam bangunan aman gempa. Dinding biasanya digunakan sebagai pembatas baik eskterior maupun interior. Namun, banyak korban jiwa yang timbul akibat gempa bumi karena runtuhnya dinding bangunan.

Hasil pengujian laboratorium menunjukkan adanya dinding akan meningkatkan kinerja struktur bangunan pada saat gempa terjadi, akan tetapi penempatan yang tidak sesuai berdampak negatif pada struktur bangunan.

Baca juga: Padang Rawan Gempa dan Tsunami, Pakar Unand: Mitigasi Bencana Harus Ditingkatkan

Oleh sebab itu, dalam kesimpulannya, Jafril mengatakan bahwa pengangkuran dinding ke kolom serta perkuatan pada daerah yang yang mungkin mengalami retak pada dinding dapat menghindari keruntuhan dinding.

"Penempatan dan metode pemasangan yang tepat juga akan meningkatkan kinerja struktur bangunan beton bertulang," kata Jafril. [den/pkt]

Baca Juga

Unand Kukuhkan Enam Guru Besar Baru, Tingkatkan Reputasi Akademik
Unand Kukuhkan Enam Guru Besar Baru, Tingkatkan Reputasi Akademik
Orasi Ilmiah di UNP, Vasko Bagi Pengalaman soal Cari Kerja dan Motivasi Wisudawan
Orasi Ilmiah di UNP, Vasko Bagi Pengalaman soal Cari Kerja dan Motivasi Wisudawan
Unand Kembali Kukuhkan 5 Guru Besar Tetap
Unand Kembali Kukuhkan 5 Guru Besar Tetap
Unand Kukuhkan 5 Guru Besar Baru, Ini Sosoknya
Unand Kukuhkan 5 Guru Besar Baru, Ini Sosoknya
Gubernur Mahyeldi Respons Orasi Ilmiah 3 Guru Besar Unand soal Pertanian dan Kesehatan
Gubernur Mahyeldi Respons Orasi Ilmiah 3 Guru Besar Unand soal Pertanian dan Kesehatan
Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan
Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan