Upaya ini tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh Helmi dan keluarga saja, akan tetapi juga telah menular terhadap warga sekitar. Helmi juga saat ini telah mempercayakan kepada salah seorang warga untuk mengurus pekebunan dan usaha itu apabila dia dan adiknya tidak di kampung.
"Rencana kedepannya, kita akan prioritaskan penanaman terutama pada lahan yang masih ada dan belum ditanami," ujarnya.
Upaya ini juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui dinas terkait, dimana pihak Pemkab selalu memberikan dukungan baik untuk pengadaan alat pengolah, maupun memberikan pendampingan wawasan.
Usaha Kopi Fanevi Puncak Pato juga berhasil meraih juara ke 3 pada lomba uji cita rasa kategori kopi arabika se-Sumbar pada tahun 2022 lalu di Payakumbuh.
"Dari lomba ini dapat kita ambil kesimpulan, jika kopi arabika itu yang dijual adalah rasanya. Makanya untuk menanamnya tidak sembarangan kawasan saja," jelas Helmi.
Helmi berharap agar usaha ini dapat terus berkembang, dan menjadi contoh bagi warga setempat terutama bagi yang memiliki lahan tidur.
"Kita siap membantu warga apabila dibutuhkan. Yang jelas saat ini kita juga melakukan pembibitan. Artinya, dari hulu hingga hilirisasi kita lakukan sendiri," tukasnya. [*/pkt]