Rusak Parah, Menko Marves Luhut Sebut Revitalisasi Danau Maninjau Butuh Biaya Rp237 Miliar

Berita Agam hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sekitar tiga ton ikan milik para petani di KJA Danau Maninjau mati, Selasa (2/2/2021).

Ilustrasi - Ikan mati di Danau Maninjau. [Foto: Ist]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Menko Marves Luhut Sebut revitalisasi Danau Maninjau butuh biaya Rp237 miliar

Lubuk Basung, Padangkita.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program penyelamatan Danau Maninjau di Kabupaten Agam, menelan biaya hingga Rp237 miliar.

Angka sebesar itu dibutuhkan untuk proyek pengerukan sedimen sisa pakan dan kotoran ikan yang selama berpuluh-puluh tahun mengendap di dasar danau.

Di Danau Maninjau banyak Keramba Jaring Apung (KJA) yang belum tertata sesuai dengan daya dukung dan daya tampung danau sehingga terjadi penurunan kualitas sumber air danau. Dampaknya, danau itu pun berstatus sebagai hipertropik atau cemar berat.

Luhut mengatakan, pada 2019, Danau Maninjau telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Berdasarkan data LIPI, terdapat 22.078 unit KJA yang beroperasi di Danau Maninjau. Jumlah tersebut melebihi 3,5 kali lipat daya tampung.

"Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Kelestarian Danau Maninjau membatasi jumlah KJA hingga 6.000 unit. Itu pun tidak bisa menjamin kelestarian Danau Maninjau," ungkap Luhut dalam rapat koordinasi melalui virtual bersama jajaran pejabat Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) di ruang rapat Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (18/5/2021).

Menurut Luhut, aktivitas budi daya KJA menyumbang 91 persen beban pencemaran di Danau Maninjau. Limbah tersebut meningkatkan kandungan nitrat dan fosfor di dalam udara sehingga status trofik air Danau Maninjau pada 2019 adalah hipertrofik atau tinggi akan unsur organik.

Berdasarkan hasil penelitian LIPI pada 2017, 95 - 97 persen dari total volume danau kandungan oksigen sangat rendah. Oleh karena itu, hanya tiga sampai lima persen luasan volume Danau Maninjau yang bisa menjadi tempat kehidupan biota.

Menko Marves menjelaskan volume sedimen yang harus disedot adalah sebesar 2.745.000 m3. Penyedotan sedimentasi akan dilakukan dengan menggunakan alat Drag Flow Pump. Kapasitas Drag Flow Pump yang akan digunakan sebesar 1.000 m3/jam selama 2.745 jam.

"Semua itu membutuhkan biaya penyedotan sedimentasi sebesar 2.745.000 m3 adalah sebesar Rp237 miliar dengan waktu operasi selama 65 minggu. Biaya tersebut termasuk biaya penggunaan alat," jelasnya.

Kemudian, Luhut berharap, dengan adanya penyedotan sedimentasi itu, kawasan Danau Maninjau bisa menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan dan berkualitas melalui revitalisasi kawasan Danau Maninjau dan juga dimanfaatkan sebagai lokasi sumber air PLTA.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan revitalisasi kawasan Danau Maninjau sangat penting karena sudah masuk dalam kawasan strategis pariwisata nasional.

Menurutnya, potensi wisata di kawasan Danau Maninjau sangat besar, baik di sisi alam, kuliner, budaya dan sejarahnya. Bahkan kawasan ini juga kampungnya tokoh-tokoh besar seperti Buya Hamka.

"Insyaallah, adanya objek wisata Geopark Danau Maninjau, masyarakat kita akan bisa merasakan manfaatnya. Kemudian kita bisa jadikan sebagai kawasan wisata religi. Apalagi Maninjau tempat kelahiran Buya Hamka. Yang nanti bisa ramai dikunjungi oleh wisatawan dari Malaysia," sebut Mahyeldi.

Daya tarik wisata alam, dan lokasi terbaik paralayang di Sumbar. Oleh karena itu, potensi yang dimiliki Danau Maninjau dan Singkarak ini memang sangat berpengaruh penting bagi Sumbar.

"Sesuai apa yang dikatakan Menko Marves, kami berharap bagaimana tahapan dan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Pak Menteri dan di bawah koordinasi Pak Menko kita siap untuk memberikan dukungan," terangnya.

Gubernur Sumbar mengatakan, secara historis, geografis, dan yuridis, Danau Maninjau memiliki peluang yang kuat untuk diangkat jadi daerah tujuan wisata berskala nasional. Bahkan, jauh sebelum pandemi Covid-19, Danau Maninjau juga menjadi kawasan kunjungan wisata berskala internasional.

"Tidak hanya itu, Danau Maninjau juga telah ditetapkan secara nasional sebagai Geopark Ngarai Sianok-Maninjau yang sudah masuk Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG)," ujarnya

“Ini suatu paket komplit yang bisa diusung menjadi wisata unggulan. Belum lagi ada wacana pembangunan kereta gantung oleh bupati sehingga potensinya jadi semakin besar,” imbuhnya.

Mengarahkan potensi dan masyarakat yang ada di Danau Maninjau bersama dengan Bupati Agam. Kemudian, sekaitan dengan alih usaha, maka Pemprov Sumbar juga akan berkoordinasi dengan Bupati Agam untuk mencari alternatif.

"Insyaallah kami akan menugaskan beberapa SKPD terkait untuk mencari jalan alternatif. Melalui Dinas Kehutanan, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian dan juga dinas terkait lainnya," kata Mahyeldi.

Baca Juga: 70 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Kerugian Petani Ditaksir Rp1 Miliar

Selanjutnya, Mahyeldi berharap dapat dukungan dari Menko Marves dan menunggu kebijakan dan langkah-langkah yang akan disepakati oleh Kemenko Marves. [pkt]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri