Pariaman, Padangkita.com - Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Pariaman menggelar pembinaan, monitoring dan evaluasi Forum Penggurangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Pariaman Tahun 2021, Selasa (22/6/2021).
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) KSB Kota Pariaman untuk menghadapi kesiapsiagaan bencana. Acara ini bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pariaman, Yota Balad mengatakan Sumbar khususnya Kota Pariaman merupakan wilayah yang rawan bencana. Dengan panjang garis pantai sepanjang 12,7 kilometer membuatnya sangat berpotensi terhadap ancaman dan risiko bencana
"Secara umum, wilayah Sumatera Barat, termasuk Kota Pariaman merupakan wilayah rawan bencana, baik secara geologis, hidrologis, geografis dan demografis," katanya.
Ia menjelaskan untuk mengantisipasi risiko tersebut, pemerintah kota perlu untuk mengotimalkan peranan dan kesadaran masyarakat terhadap kesiagaan dan kewaspadaan bencana.
Saat ini, di Kota Pariaman telah terbentuk sebanyak 71 Kelompok Siaga Bencana (KSB) yang berada di 71 Desa atau Kelurahan yang ada.
Dalam paparannya, ia merinci dalam proses penyelenggaraan penanggulangan bencana, terdiri atas 3 tahap yang meliputi: pra-bencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana.
"Bencana merupakan suatu kejadian yang tidak dapat diprediksi, ia datang secara tiba-tiba dan bersifat sangat merusak seluruh sendi kehidupan. Pengalaman selama ini telah menunjukkan, bahwa bencana seperti tsunami dan gempa, tidak satu pun instansi dan teknologi yang mampu secara pasti memprediksinya, apalagi mencegahnya," tuturnya.
Baca Juga: Kota Pariaman Siap Jadi Tuan Rumah Kegiatan yang Digelar PSSI
"Karena itu, dalam penanganan bencana, kita perlu meningkatkan SDM dari KSB kita, karena dengan SDM yang handal yang telah terbekali, maka KSB Kota Pariaman nantinya akan menjadi sosok agen perubahan yang menjadi contoh bagi masyarakat lainya," pungkasnya. [*/abe]