Raih Pujian, Teknologi AWR Masih Perlu Optimalisasi

Berita terbaru: Teknologi AWR: Pertanian

Teknologi AWR Kementrian Pertanian. (Foto: Kementrian Pertanian)

Jakarta, Padangkita.com - Teknologi Agriculture War Room (AWR) Kementrian Pertanian mendapat pujian dari Direktur Jenderal International Rice Research Institute (IRRI) Matthew Morell.

Mengacu pada infopublik.com, dalam kunjungannya ke AWR Kementan, Jakarta, Selasa (18/2/2020) lalu, Matthew menilai AWR sangat cocok digunakan untuk daerah yang luas dan berbentuk kepulauan seperti Indonesia.

“Indonesia adalah negara kepualauan yang luas. AWR ini sangat cocok dan bagus bagi Kementan untuk mengetahui kondisi pertanaman lapangan di daerah-daerah. Jadi, Pak Menteri juga bisa dengan cepat mengambil tindakan dan antisipasi,” kata Matthew.

Baca juga: Menkes Terawan Usulkan Penyebutan Puskesmas Rawat Inap Diganti Puskesmas Tempat Tidur

Matthew juga menilai AWR yang interaktif tersebut sangat membantu terutama dalam hal pendampingan yang dilakukan oleh para penyuluh.

“Saya lihat, gambar yang ditangkap oleh kamera cukup detail. Dengan ini, para ahli dari kantor pusat bisa langsung memberikan saran-saran," Katanya

Matthew menambahkan, teknologi yang digunakan AWR tersebut canggih. Ia rasa, negara-negara lain sebaiknya ikut melakukan hal yang sama. AWR sangat menarik untuk dipelajari oleh anggota IRRI yang lain sebagai sistem kendali pertanaman.

Senada dengan Matthew, Oliver Benjamin yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Program International Bamboo and Rattan Organisation (INBAR) yang berpusat di Beijing, China mengatakan bahwa Negara-negara seperti Filipina, India maupun negara Asia lainnya bisa menggunakan teknologi yang dipakai AWR untuk mengontrol pertanaman, hama penyakit, lokasi banjir serta pengembangan varietas.

“Selain banyak pulau, pemerintahan yang sudah terdesentralisasi membutuhkan koordinasi dan pengawasan dalam mengelola kebutuhan pangan. AWR ini tools yang efisien untuk hal itu,” ungkap Oliver.

AWR diciptakan Kementrian Pertanian untuk menyinergikan semua informasi dan data yang selama ini terpisah-pisah, sehingga kondisi pertanian Indonesia dapat terpantau dengan cepat melalui data, bukan lagi cuaca atau kondisi alam.

Dilansir dari Wartaekonomi.com pakar teknologi informatika sekaligus mantan Rektor Institut Perbanas, Marsudi Wahyu Kisworo menyatakan bahwa teknologi WAR sangat perlu untuk dioptimalkan agar smart farming di zaman revolusi industri 4.0 ini dapat terwujud.

Masuardi menilai AWR akan menarik minat generasi milenial menekuni pertanian karena telah beradaptasi dengan modernisasi zaman, untuknya optimalisasi harus terus dilakukan agar semua harapkan dapat terwujud

"Zaman revolusi industri 4.0 kini, semua bisa direkayasa teknologi. Tidak lagi manual, misalnya sektor pertanian hanya tergantung pada kondisi alam," jelasnya. (*/pk-29)


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Sudah Saatnya Indonesia Punya Teknologi Pengolahan Air Laut jadi Air Minum seperti Hungaria dan Turki
Sudah Saatnya Indonesia Punya Teknologi Pengolahan Air Laut jadi Air Minum seperti Hungaria dan Turki
Ini 8 Teknologi yang Diterapkan dan Dikembangkan HK dalam Pengelolaan Jalan Tol
Ini 8 Teknologi yang Diterapkan dan Dikembangkan HK dalam Pengelolaan Jalan Tol
Daniel Johan Dorong Pemerintah Beri Insentif Petani yang Gagal Panen Akibat Kemarau
Daniel Johan Dorong Pemerintah Beri Insentif Petani yang Gagal Panen Akibat Kemarau
Samsung Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5, Hadirkan Fleksibilitas dan Keserbagunaan
Samsung Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5, Hadirkan Fleksibilitas dan Keserbagunaan
Dukung Kedaulatan Pangan, Rezka Oktoberia Resmikan P3TGAI di Balai Panjang 
Dukung Kedaulatan Pangan, Rezka Oktoberia Resmikan P3TGAI di Balai Panjang 
DPR Dukung Biosaka Diteliti untuk Diproduksi Massal Gantikan Pupuk Kimia
DPR Dukung Biosaka Diteliti untuk Diproduksi Massal Gantikan Pupuk Kimia