Sarilamak, Padangkita.com - Teka-teki dengan siapa Darman Sahladi akan berpasangan pada Pilkada Limapuluh Kota 2020, akhirnya terjawab sudah. Darman menyebut, yang akan menjadi bakal calon wakil bupatinya adalah Maskar Datuak Pobo.
Darman adalah bakal calon (Balon) Bupati Limapuluh Kota yang sudah hampir dipastikan mendapat dukungan dari Partai Demokrat. Bahkan, anggota DPRD Sumbar dua periode berturut-turut ini juga disebut-sebut mendapat dukungan dari PAN. Walau untuk yang terakhir ini, Darman Sahladi mengaku belum bisa memastikannya.
"Untuk dukungan dari PAN, saya belum bisa memastikan. Kalau dari Demokrat, memang saya yang dapat dukungan," kata mantan ketua dan anggota DPRD Limapuluh Kota tiga periode berturut-turut itu Senin (27/7/2020).
Lantas mengapa di media sosial, banyak beredar foto Darman menerima map berlambang PAN dari Ketua DPW PAN Sumbar Ali Mukhni? Ternyata, kata Darman, foto itu saat dia menghadiri penyerahan SK dukungan atau rekomendasi dari Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan untuk pasangan Mulyadi-Ali Mukhni sebagai pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar dari PAN.
Baca juga: Ini 13 Nama dan Peluang Mereka Maju Melalui Partai Politik pada Pilkada 2020 di Limapuluh Kota
"Saya mendampingi Pak Mul (Mulyadi) dalam acara tersebut, karena beliau adalah Ketua Demokrat (Sumbar). Jadi untuk PAN, saya belum bisa pastikan, siapa Balon Bupati Limapuluh Kota yang akan diusung. Kalau untuk Demokrat, memang saya yang mendapat surat tugas, " kata Darman.
Meski belum bisa memastikan apakah Demokrat dan PAN juga akan berkoalisi dalam Pilkada Limapuluh Kota 2020, tetapi Darman sudah membocorkan nama bakal calon wakil bupati yang akan menjadi pasangannya nanti.
"Kemungkinan besar, pasangan saya untuk maju dalam Pilkada 2020 adalah Pak Maskar Datuak Pobo. Kami sudah berkomunikasi. Insya Allah, dalam beberapa hari ini, akan keluar rekomendasi buat kami dari Partai Demokrat," kata Darman.
Maskar sendiri saat ini masih tercatat sebagai bakal calon bupati Limapuluh Kota dari jalur perseorangan atau independen. Dia berpasangan dengan Masril. Kemungkinan besar, Maskar yang mantan Ketua DPD REI Kalimantan Selatan dan pensiunan Polri ini urung maju dari jalur independen dan memilih menjadi balon wakil bupati dari partai politik.
Baca juga: Pasangan Independen Pilkada Limapuluh Kota, Tenggelam 2010 dan 2015, Bisa Lolos dan Menang 2020?
Kepada wartawan, Maskar mengakui, ada pertemuan antara dirinya dengan Darman untuk membahas rencana berpasangan dalam Pilkada, jika tidak memungkinkan melanjutkan tahapan maju lewat jalur perseorangan.
"Pembicaraan maupun langkah ke arah situ (maju Pilkada melalui jalur parpol dan berpasangan dengan Darman Sahladi), memang ada. Sebagai antipasi (bila tidak memenuhi syarat) dari jalur independen," kata Maskar Dt Pobo yang sempat mengabdi sebagai Wali Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro, Padang Panjang.
Menariknya, walau sudah ada pembicaraan dan langkah untuk berpasangan Darman, tetapi Maskar memastikan akan tetap mengikuti proses pencalonan dari jalur perseorangan atau independen, sejauhmana yang telah diupayakan bersama relawan.
"Untuk memenuhi tambahan dukungan sebanyak 15 ribu itu, tetap kita upayakan. Namun, sampai Senin siang (27/7/2020), memang belum didapat dari teman-teman relawan, berapa total dukungan baru atau tambahan dukungan yang sudah diinput ke dalam Silon (Sistem Pencalonan) KPUD. Kita masih menunggu," kata penggagas objek wisata Kayu Kolek ini.
Maskar mengaku tetap melanjutkan proses pencalonan dari jalur perseorangan untuk menunaikan amanah yang diberikan masyarakat.
"Karena kita sudah meminta KTP masyarakat dan itu adalah amanah, maka proses yang sudah berjalan ini, tetap kita lanjutkan. Bagaimana hasilnya nanti, kita serahkan kepada Allah. Setelah itu, baru kita tentukan sikap," ulas Maskar.
Sekadar diketahui, pasangan Maskar-Masril telah menyerahkan 25.411 dukungan kepada KPU Limapuluh Kota sebagai syarat maju dari jalur perseorangan. Namun, dari 25.411 dukungan yang diserahkan Maskar-Masril, baru 61 persen atau 15.381 dukungan yang dinyatakan KPUD memenuhi syarat, setelah diversifikasi faktual.
Sedangkan syarat bagi pasangan independen untuk bisa mendaftar ke KPU, minimal punya 22.539 dukungan atau 8,5 persen dari jumlah Daftar pemilih Tetap (DPT) dalam Pemilu sebelumnya. Dengan begini, pasangan Maskar-Masril harus mencari tambahan dukungan baru sebanyak 14.316 dukungan, karena sesuai aturan, tambahan dukungan itu harus diserahkan dua kali lipat dari jumlah dukungan awal yang tidak memenuhi syarat.
Selain pasangan Maskar-Masril, juga ada satu lagi pasangan perseorangan yang menyerahkan syarat dukungan kepada KPUD. Yakni, pasangan wakil bupati petahana Ferizal Ridwan dan mantan calon DPD-RI Nurkhalis atau Kholis.
Pasangan Ferizal Ridwan-Nurkhalis ini, berdasarkan hasil verifikasi administrasi yang dilakukan KPUD Limapuluh Kota, awalnya mengajukan 29.273 dukungan masyarakat. Dari 29.273 dukungan itu, setelah diverifikasi faktual oleh KPUD, hanya 56 persen atau 16.400 dukungan yang dinyatakan memenuhi syarat. Sedangkan sisanya 12.873 dukungan belum memenuhi syarat.
Dengan demikian, pasangan Ferizal Ridwan-Nurkhalis masih membutuhkan tambahan dukungan baru, minimal dua kali lipat dari jumlah kekurangan dukungan. Yakni, 6.139 dukungan dikali dua, berarti sebanyak 12.278 dukungan baru.
Terkait hal ini, Ferizal mengaku akan tetap melanjutkan proses pencalonan dari jalur perseorangan atau independen.
"Insya Allah, kami tetap istiqomah dan konsisten, dengan niat awal. Maju Pilkada melalui jalur perseorangan. Sebab itu, kita sudah siapkan 19.020 dukungan baru dari masyarakat untuk diserahkan ke KPU dalam masa perbaikan," kata Ferizal Ridwan. [gse/pkt]
