Petani di Kapur IX Sulit Dapat Pupuk Bersubidi, Sekarung Bisa Rp280 Ribu

Pademi Corona, Berita Tanah Datar Terbaru, Berita Sumbar Terbaru, Sawah

Areal persawahan milik warga Tanah Datar yang ditanami padi selama masa pandemi. [Foto: Agg/Padangkita.com]

Sarilamak, Padangkita - Petani di Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota, telah lama mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubidi. Masalah ini menjadi perhatian Calon Wakil Bupati Limapuluh Kota Nurkhalis, selama mengikuti kampanye Pilkada di tengah pandemi Covid-19.

"Petani di Kapur IX dan Pangkalan, kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Bahkan, harga sekarung pupuk bersubidi di Kapur IX, bisa menembus Rp280 ribu. Sedangkan Harga Eceran Tertingginya, cuma Rp110 ribu," kata Nurkhalis kepada wartawan di Limapuluh Kota, Senin (30/11/2020).

Nurkhalis yang Calon Wakil Bupati pendamping Ferizal Ridwan, mengaku memiliki kepuasan batin tersendiri, mengikuti kampanye Pilkada 2020. Kepuasan batin Nurkhalis karena bisa menemui hampir 10.000 petani di Limapuluh Kota.

"Para petani itu kita temui langsung di sawah, di kebun, dan di ladang mereka. Ini membuat kita yang sudah tahu persoalan petani, menjadi lebih tahu lagi," kata Kholis, panggilan Nurkhalis.

Ketua Gempita Sumbar ini mengaku sudah menginvetarisasi persoalan yang dihadapi petani di Limapuluh Kota. Tidak hanya persoalan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi di Pangkalan dan Kapur IX, tetapi juga banyak persoalan lainnya.

"Misalnya saja di Nagari Mungo, Kecamatan Luhak, yang selama ini kita kenal sebagai penghasil benih atau bibit ikan. Ternyata, saat ini, untuk bisa produksi bibit ikan, petani di Mungo, sudah kesulitan air," ujar Nurkhalis.

Sedangkan di Jorong Balai Cubadak, Nagari Taram, Kecamatan Harau, petani yang ditemui Nurkhalis mendambkan perbaikan beberapa jarigan irigasi. Kemudian di Jorong Balubuih, Kecamatan Guguak, petani setempat berharap bila Nurkhalis terpilih, bisa persoalan banjir yang menganggu produktifitas pertanian.

"Sementara di Nagari Koto Tangah Batu Ampa, terutama di kawasan Piladang yang terkenal sebagai sentra kerupuk merah, kita mendengar keluhan petani, tentang pentingnya alat dan mesin pertanian untuk memproduksi ubi kayu. Kemudian, di sekitaran Batu Ampa dan Koto Tangah Batu Ampa ini, juga ada persoalan irigasi dekat PLTA Batang Agam yang perlu dibenahi," ujar Nurkhalis.

Sementara itu di Nagari Kototinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, dan nagari-nagari sekitarnya yang memproduksi jeruk siam Gunuang Omeh, menurut Nurkhalis, saat ini ada persoalan khusus yang perlu sentuhan pemerintah daerah. Yakni, bagaimana mempertahankan kualitas dan pangsa pasar jeruk Siam Gunuang Omeh dengan harga di atas Rp10 ribu.

"Ada banyak persoalan-persoalan pertanian yang kita inventarisasi, selama turun ke lapangan. Semuanya, sudah kita petakan. Dan kalau terpilih, ini akan kita kerjakan dalam 100 hari pertama," kata Nurkhalis.

Selain memetakan persoalan pertanian, Nurkhalis bersama relawannnya selama kampanye Pilkada, juga sibuk membuat demplot atau percontohan padi organik di Nagari Guguak VIII Koto. Biasanya, produksi padinya 4 ton. Kini, dengan kita tanam 3 batang per rumpun, panennya nanti minimal 8 ton," kata Nurkhalis.

Sepanjang kampanye Pilkada, Nurkhalis mengaku juga terkesan dengan salah satu jorong di Nagari Lubuak Alai, Kapur IX, yang dihuni penduduk transmigrasi asal Pulau Jawa. "Ternyata, selama kampanye, belum ada calon yang mendatangi jorong transmigrasi ini. Kita beranikan diri datang ke sana. Alhamdulilah, respons masyarakat positif," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Makanan Berbahan Daging, Nagari Situjuah Batua Sudah Punya Makanan Khas Iduladha Sejak Beratus Tahun Lalu

Di samping pergi ke Lubuak Alai, Nurkhalis juga mengaku datang bersilaturahmi ke perbatasan Sumbar dengan Riau. Tepatnya lagi ke permukiman baru Nagari Tanjuang Pauah dan Nagari Tanjuang Bolik.

"Di dua nagari ini, warga mengharapkan adanya dokter yang ditempatkan pemerintah daerah, karena kalau pergi ke Puskesmas Pangkalan, mereka harus menempuh jarak yang cukup lama. Ini menurut saya, harus jadi perhatian. Siapun yang terpilih nanti," ulas Nurkhalis. [pkt]


Baca berita Limapuluh Kota terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi Semangati Petani Kota Padang
Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi Semangati Petani Kota Padang
Petani Pasbar Dimudahkan Akses Pupuk Subsidi dengan BPJS Ketenagakerjaan
Petani Pasbar Dimudahkan Akses Pupuk Subsidi dengan BPJS Ketenagakerjaan
Kedapatan Bawa Pupuk Subsidi ke Luar Daerah, Sopir dan Kernet Diamankan Polres Sijunjung
Kedapatan Bawa Pupuk Subsidi ke Luar Daerah, Sopir dan Kernet Diamankan Polres Sijunjung
Kuota Pupuk Bersubsidi di Tanah Datar Meningkat Hampir 50 Persen
Kuota Pupuk Bersubsidi di Tanah Datar Meningkat Hampir 50 Persen
Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Tanah Datar Terganggu, Ini Penjelasan dari Dinas Pertanian
Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Tanah Datar Terganggu, Ini Penjelasan dari Dinas Pertanian
2 Pelaku Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi Ditangkap di Sijunjung, Begini Modusnya
2 Pelaku Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi Ditangkap di Sijunjung, Begini Modusnya