Painan, Padangkita.com - Pertumbuhan ekonomi Pesisir Selatan (Pessel) 2019, ditarget lebih rendah dari rencana sebelumnya. Asumsi laju pertumbuhan ekonomi dalam revisi RPJMD Pessel 2016-2021, yang awalnya dipatok di angka 6,46 persen, diturunkan menjadi 5,5 persen.
Kepala Bappeda Litbang Pessel, Yozki Wandri mengatakan, penurunan target pertumbuhan ekonom mengacu pada trend pertumbuhan ekonomi nasional dan provinsi yang cenderung melambat sejak 2014.
"Karena sejak dua dekade terakhir trend kita seirama dengan laju pertumbuhan nasional dan provinsi," ujarnya.
Selain pengaruh pertumbuhan nasional, lanjut Yozki, laju pertumbuhan ekonomi daerah juga terdampak pelemahan ekonomi dunia.
Sektor yang selama ini sebagai penyumbang tertinggi seperti sektor pertambangan, pertanian dan galian, pun terus menurun.
"Makanya RPJMD yang lama harus kita revisi. Karena sudah tidak relevan lagi dengan kondisi kekinian, utamanya ekonomi global," ungkapnya.
Kendati demikian, pemerintah daerah tetap optimistis sejumlah sektor ekonomi daerah bakal mampu tumbuh di atas enam persen.
Beberapa sektor itu antara lain pada penyediaan akomodasi, makanan dan minuman. Lalu, sektor transportasi serta pegudangan.
Sektor perdagangan, informasi dan komunikasi, konstruksi serta jasa, juga meunjukkan peningkatan. Pertumbuhan itu berbanding lurus dengan geliat pariwisata daerah.
"Namun yang perlu diketahui, terhitung sejak 2017, laju pertumbuhan ekonomi kita mulai di atas rerata nasional dan provinsi." (pn-01/pkt-01)